Gianyar, Laksara.id – Ketua DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana, menyatakan pihaknya akan mengawal perbaikan jalan rusak di setiap desa se-Kabupaten Gianyar, Bali. Pihaknya pun menargetkan pada 2026 nanti, 80 persen jalan desa sudah harus diperbaiki. Sebab, jalan merupakan salah satu infrastruktur yang berpengaruh terhadap perputaran ekonomi. Ditemui di Sekretariat DPRD Gianyar, Selasa, 14 Januari 2025, Ketua DPRD Gianyar, I Ketut Sudarsana, melihat bahwa saat ini banyak ditemui jalan rusak, terutama di jalan-jalan desa.
Menurutnya, hal tersebut selain disebabkan oleh faktor cuaca, seperti hujan deras yang menyebabkan banjir dan menggerus material aspal, juga dikarenakan banyak jalan yang masih belum tersentuh perbaikan. “Karena cuaca ekstrem, memang sekarang banyak kita temui jalan rusak. Tapi kami akui, selama lima tahun ini, kami memang kurang maksimal memberikan perhatian pada jalan, terutama jalan desa,” ujarnya. Karena hal tersebut, Sudarsana mengatakan, pada tahun 2026 nanti, dirinya akan memfokuskan konsentrasi pada perbaikan jalan desa.
Dipilihnya tahun 2026 karena pada tahun 2025 ini, anggaran telah memiliki fokus pembiayaan. Dia pun menargetkan agar pada tahun 2026 nanti, setidaknya 80 persen jalan desa sudah diperbaiki. “Rencana kami di 2026, kami akan fokus pada jalan desa. Mudah-mudahan pada 2026, 80 persen sudah selesai,” ujarnya. Sudarsana menjelaskan, banyak jalan desa yang menjadi akses alternatif dari satu desa ke desa sebelah tidak tersentuh perbaikan. Padahal, jalan tersebut sangat strategis untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
Bahkan, tak sedikit jalan-jalan ini, jika kondisinya bagus, dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Sebab, banyak desa yang dekat dengan kawasan yang belum tersentuh pembangunan jalan, justru memiliki potensi pariwisata. “Kami tegaskan, jalan merupakan fasilitas yang krusial. Jika tidak tersentuh dana desa, kami akan kawal perbaikan melalui APBD. Sebab, sering kali dengan memperbaiki satu jalan yang awalnya jarang dilalui, di sana bisa terbuka lapangan kerja baru. Karena di area yang awalnya jarang dilalui karena jalannya jelek, masih berupa tanah, apalagi berupa tanjakan curam, biasanya ada potensi pariwisata alam. Maka dari itu, kami akan kawal perbaikannya pada tahun 2026 nanti,” ujar Sudarsana. (LA-IN)