Jakarta, LAKSARA.ID – Pemerintah telah menunjuk lima orang juru bicara (jubir) pemerintah untuk menyampaikan informasi mengenai vaksinasi COVID-19. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, Senin (07/12/2020), di Jakarta.
“Pemerintah telah menunjuk lima juru bicara vaksinasi COVID-19 di tingkat pusat dari empat instansi yang merupakan leading sectors. Baik dalam pengadaan vaksin COVID-19, maupun pelaksanaan vaksinasi COVID-19,” ujar Menkominfo.
Juru bicara pertama, yaitu Wiku Adisasmito, Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19. Wiku akan menyampaikan aspek ilmiah terkait vaksin COVID-19 dan korelasinya dengan pengendalian COVID-19.
“Prof Wiku juga akan menyampaikan pesan menyeluruh dari semua aspek terkait secara umum (umbrella message) mengenai vaksin dan vaksinasi COVID-19 di Indonesia,” ujar Johnny.
Kedua, Reisa Broto Asmoro, Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Satgas Penanganan COVID-19. “Tugasnya menyampaikan informasi terkait perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan, termasuk imunisasi/vaksinasi,” ujar Johnny.
Ketiga, Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan.
“Akan menyampaikan informasi terkait kebijakan, program vaksinasi, serta hubungan vaksin COVID-19 dengan kesehatan masyarakat. Selain itu, dr. Nadia juga akan memberikan tanggapan untuk isu terkait vaksin dan vaksinasi,” lanjut Menkominfo.
Keempat, Lucia Rizka Andalusia, Direktur Registrasi Obat BPOM RI. “Tugasnya menyampaikan informasi terkait aspek legalitas dan perizinan vaksin COVID-19, serta kebijakan Badan POM. Selain itu, Ibu Rizka juga akan memberikan tanggapan untuk isu terkait perizinan, keamanan, khasiat, serta mutu vaksin,” ujar Menkominfo.
Kelima, Bambang Heriyanto, Corporate Secretary PT Bio Farma. “Akan menerangkan sisi logistik dan pendistribusian vaksin yang merata ke seluruh Indonesia. Di samping itu, Bapak Bambang akan memberikan tanggapan untuk isu terkait produk dan distribusi vaksin,” jelasnya.
Pemerintah mempersiapkan vaksinasi COVID-19 dengan cepat. Setelah kedatangan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi, rencana detail pelaksanaan vaksinasi tengah difinalisasi dan akan segera diumumkan.
Disampaikan Menkominfo, penunjukan juru bicara dari leading sectors, disertai dengan pembagian lingkup informasi spesifik untuk masing-masing juru bicara, ditujukan agar diseminasi informasi dan komunikasi publik dapat dilakukan secara lebih akurat, cermat, dan cepat tanggap.
“Diharapkan pelaporan perkembangan vaksin dan vaksinasi COVID-19 yang hadir di tengah-tengah masyarakat dapat semakin merefleksikan dinamika aktual yang terjadi di lapangan,” tegasnya.
Ditambahkannya, pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan besar bagi semua elemen masyarakat. “Namun, kita percaya bahwa pandemi ini bukanlah titik henti, melainkan suatu titik uji, titik lompat, dan titik ungkit,” ujarnya.
Oleh karena itu, imbuh Menkominfo, pemerintah berupaya konsisten untuk melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment). Namun demikian, dibutuhkan kedisiplinan masyarakat dalam melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
“Dukungan dan semangat optimis dari segenap bangsa Indonesia, mari bersama kita kawal dan sukseskan seluruh proses pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia demi kesehatan pulih dan ekonomi bangkit. Lindungi diri, lindungi negeri, akhiri pandemi!” tegasnya. (LA – JK)