Jakarta, LAKSARA.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa sekarang ini ada 213 negara yang terkena pandemi Virus Korona (Covid-19) dan semua negara memperebutkan untuk memperoleh alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19.
“Dan untuk itu kita harus melihat kembali seluruh potensi sumber daya yang kita miliki di negara kita, terutama industri dalam negeri kita dalam memproduksi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19,” ujar Presiden saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Optimalisasi Industri Dalam Negeri untuk Penanganan Covid-19, Rabu (15/4).
Berkaitan dengan industri bahan baku, obat, farmasi, fitofarmaka, APD, maupun industri masker atau yang berkaitan dengan ventilator, Presiden tekankan beberapa hal, yaitu: Pertama, agar diatur betul manajemennya yang berkaitan dengan kegiatan ekspor kebutuhan dan di dalam negeri. Kepala Negara mengingatkan bahwa jangan sampai semuanya diekspor, namun dalam negeri malah tidak dapat sehingga perlu diatur sebaik-baiknya manajemennya.
“Baik itu yang saya lihat APD kita sekarang sudah bisa memproduksi banyak. Baik itu yang berkaitan dengan masker kita sudah bisa memproduksi banyak, agar ini diatur,” imbuh Presiden.
Kedua, betul-betul mengenai relaksasi perizinan ini tidak menghambat. “Semua kementerian, urusan ini jangan sampai ada yang menghambat proses perizinannya. Baik urusan APD yang masih butuh standar ini standar ini,” kata Presiden.
Menjadi kewajiban, menurut Presiden, untuk memperbaiki agar standar itu terpenuhi, tetapi jangan mempersulit. “Tolong ini betul-betul didengarkan betul yang ada di bawah agar tidak ada lagi yang namanya proses perizinan, ini menghambat proses produksi yang ada,” imbuhnya.
Ketiga, berkaitan dengan ketersediaan bahan baku. “Tadi saya senang beberapa bahan baku tadi sudah bisa dipenuhi di dalam negeri, ini bagus. Tetapi untuk yang masih berkaitan dengan impor bahan baku betul-betul, terutama ini di Bea Cukai, terutama ini di Kementerian Perdagangan ada relaksasi yang betul-betul dilakukan sehingga proses perizinan yang cepat dan terintegrasi betul-betul ada dan membantu mereka,” tandas Presiden. Keempat, insentif fiskal tolong diarahkan kepada industri-industri UMKM yang memproduksi barang-barang ini. (010)