Denpasar, LAKSARA.ID – Tengah malam itu suasananya mencekam, ketika dilakukan sweeping di kamar nomor 323 lantai 3 Four Star by Trans Hotel di Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, Sabtu (14/3/2020) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita.
Adalah pria bernama KL disertai rombongan yang melakukan penggerebekan di kamar hotel nomor 323, dan menemukan istrinya (KDY) yang tidak lain anggota DPRD Bali, tengah menginap di Four Star by Trans Hotel, yang ternyata dipesan atas nama pria lain berinisial KD. Di mana KD ini dikenal sebagai salah seorang ketua komisi di DPRD Bali.
“KL waktu itu tidak mengumbar emosi di hadapan istrinya. KL memang sudah lama mencurigai jika istrinya memiliki hubungan khusus dengan salah seorang ketua komisi di DPRD Bali. Dengan adanya sweeping ini kan bisa jadi bukti kalau ada kedekatan antara KDY dengan KD, kok sampai dipesankan kamar hotel segala,” kata salah seorang saksi penggerebekan, Putu A (24), yang tidak lain merupakan kerabat KL.
Putu A mengaku ia sangat menyesalkan kejadian ini, mengingat KL adalah orang yang dikenal memiliki pribadi yang baik. Bukan hanya pada keluarga, namun KL juga dikenal dermawan pada masyarakat. Ketika ada warga yang ditimpa kesusahan, atau ada yang memerlukan bantuan ketika sebuah pura memerlukan biaya untuk pembangunan, maka KL tidak segan-segan turun tangan tanpa banyak kata. “Jiwa sosial KL itu sangat tinggi. Makanya sangat disayangkan kenapa istrinya malah berulah, selama pernikahan KL sangat bertanggung jawab pada istrinya. Memenuhi segala permintaan, sampai diberi limpahan materi. Seperti berlian atau barang ‘branded’ untuk mengangkat status sosial istrinya. Agar lebih PD kalau tampil, tetapi setelah menjadi wakil rakyat, kok malah berbuat seperti itu,” kata Putu A.
Sebenarnya, lanjut Putu A, KL sudah menceraikan istrinya. Hanya saja, bukti kuat belum dikantongi atas perbuatan istrinya. Dengan adanya tindakan sweeping ini, menjadi salah satu bukti betapa KDY tidak dapat menjaga martabat sebagai istri.
Dalih kalau KDY menginap di hotel karena mau acara Rakerda PDIP, sungguh ganjil. Hotel itu letaknya di Renon. Begitu juga rumah KL pun di Renon. Sementara Rakerda DPIP dilangsungkan di Hotel Bali Beach, Sanur. Pertanyaannya, kenapa KDY tidak tidur di rumah suaminya saja jika mau mengadakan Rakerda PDIP. Kenapa harus menyewa hotel, dan celakanya lagi, hotel dipesan oleh pria lain, ujar Putu A mempertanyakan. (Adv)