Denpasar, Laksara.id – Bunga jepun, atau yang juga dikenal sebagai frangipani, telah lama menjadi bagian dari identitas budaya dan alam Bali. Dengan kelopak yang lembut dan aroma khas yang menenangkan, bunga ini tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga menyimpan makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Di Bali, bunga jepun sering terlihat menghiasi pura, altar, dan sesajen. Warnanya yang bervariasi — dari putih, kuning, merah muda, hingga ungu — menjadikannya pilihan utama dalam berbagai upacara adat dan keagamaan. Kehadiran bunga jepun dianggap membawa ketenangan dan keindahan yang selaras dengan filosofi hidup masyarakat Bali yang dekat dengan alam dan spiritualitas.
Tidak hanya berperan dalam kegiatan ritual, bunga jepun juga mulai banyak ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan rumah, taman kota, hingga area perhotelan. Tanaman ini dikenal tahan terhadap cuaca panas dan memiliki daya tumbuh yang cukup kuat, menjadikannya favorit bagi pecinta tanaman tropis.
Selain nilai estetika dan spiritualnya, bunga jepun juga memiliki potensi sebagai bahan aromaterapi alami. Aromanya yang lembut dipercaya mampu meredakan stres dan memberikan efek relaksasi, menjadikannya elemen yang cocok untuk taman meditatif dan spa tradisional Bali.
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya dan lingkungan, bunga jepun terus tumbuh sebagai simbol keharmonisan antara manusia dan alam. Keindahannya tidak hanya terpancar dari bentuk fisik, tetapi juga dari makna yang dikandungnya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. (LA-IN)