Denpasar, Laksara.id – Minikino mengadakan workshop penggunaan film pendek untuk tenaga pendidik di Ibis Styles, Teuku Umar, Denpasar, Bali. Pelatihan ini diikuti oleh 38 guru sekolah dasar dari Denpasar dan beberapa wilayah lain di Bali. Program pelatihan ini bertujuan memperkenalkan cara memanfaatkan film pendek sebagai bahan ajar kreatif dan interaktif dalam kegiatan belajar-mengajar di tingkat SD. Dalam sesi yang berlangsung selama satu hari, peserta diajak memahami berbagai aspek literasi film, seperti tokoh, cerita, visual, dan audio, untuk merangsang siswa berpikir kritis, memperluas imajinasi, dan menumbuhkan empati.
Materi pelatihan dirancang berdasarkan pengalaman menonton lebih dari 15.000 film pendek oleh tim Minikino selama satu dekade terakhir. Panduan ini diharapkan menjadi referensi praktis bagi tenaga pendidik. Dalam panduan tersebut, guru diajarkan menentukan tema dan topik pembelajaran sebelum memilih film, menggunakan metode 5W1H untuk menganalisis relevansi film dengan kurikulum, serta mengintegrasikan film pendek dalam kegiatan literasi visual dan storytelling yang interaktif.
“Film pendek adalah medium yang kaya akan nilai edukatif. Film mampu merangsang pemikiran kritis, kreativitas, dan empati siswa. Kami percaya, dengan panduan yang tepat, film pendek adalah alat yang efektif untuk memperkuat pembelajaran,” ujar Fransiska Prihadi, Direktur Program Minikino, dalam siaran persnya, Sabtu (25/1/2025). Pelatihan ini juga menekankan pentingnya menghormati hak cipta karya film, dengan panduan etika menonton dan cara memanfaatkan film pendek secara edukatif tanpa melanggar aturan.
“Penting bagi tenaga pengajar untuk menyadari bahwa mengapresiasi sebuah karya juga berarti menyikapinya dengan baik. Penting pula untuk bersikap kritis dalam menempatkannya pada konteks yang tepat,” katanya. Program ini tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya film pendek sebagai alat pembentukan karakter dan literasi siswa.
Dalam modul yang dirancang, tenaga pendidik diajak mengamati elemen-elemen film, seperti sifat tokoh, alur cerita, hingga elemen visual dan audio yang memperkuat pesan cerita. Dengan tingginya antusiasme peserta, Minikino berencana memperluas pelatihan ini ke daerah lain di Indonesia.
“Kami ingin mendorong terbentuknya komunitas guru yang dapat berbagi pengalaman dan rekomendasi dalam menggunakan film pendek sebagai media pembelajaran,” tambah Fransiska. Pelatihan ini diberikan secara gratis kepada tenaga pendidik, berkat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, dan LPDP.
Salah seorang peserta, Mitha, tenaga pendidik di SDN 5 Dauh Puri, mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti workshop film pendek untuk tenaga pendidik. “Sangat menarik dan memperkaya wawasan kami. Film pendek dapat membantu siswa mengingat informasi lebih baik, meningkatkan literasi, serta memberikan ruang diskusi bagi siswa maupun guru untuk menumbuhkan kreativitas,” ujarnya. (LA-IN)