Denpasar, Laksara.id – Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) DARMA membuka peluang emas bagi anak muda Bali untuk bekerja di Jepang melalui program magang berdurasi tiga tahun. Dalam skema ini, peserta cukup membayar Rp1,5 juta untuk mengikuti kursus Bahasa Jepang tingkat dasar (N-5). Setelah lulus wawancara penempatan kerja, biaya keberangkatan mereka dapat dibiayai melalui pinjaman dari mitra bank LPK DARMA.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur LPK DARMA, Dede Heryadhy dalam acara coffee morning bersama wartawan di kantornya di Jl Mahendradatta No 100 X, Tegal Kertha, Denpasar Barat, Denpasar, pada Selasa, 21 Januari 2025.
Menurut Dede Heryadhy, meskipun pemerintah Jepang telah memperkenalkan program visa kerja (tokutei ginou), sebagian besar perusahaan Jepang masih membuka lowongan kerja melalui program magang teknis (ginou jisshu). Program ini tidak mensyaratkan calon peserta harus lulus tes Bahasa Jepang atau tes keterampilan kerja seperti visa kerja.
“Setiap tahun, kami memberangkatkan sekitar 450 orang ke Jepang. Sebagian besar, yaitu 90%, mengikuti program magang teknis, sementara 10% lainnya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Selama pelatihan di asrama selama 3-4 bulan, peserta akan menerima pendidikan bahasa, budaya Jepang, serta pelatihan fisik dan mental,” jelas Dede.
Calon peserta hanya perlu mengikuti pelatihan Bahasa Jepang selama 560 jam pelajaran, lulus wawancara penempatan kerja, dan menjalani pelatihan intensif di asrama sebelum diberangkatkan. Program ini terbuka untuk lulusan SMA/SMK/MA di Bali yang ingin meningkatkan taraf hidup mereka.
“Penghasilan awal seorang pemagang di Jepang berkisar antara Rp15 juta hingga Rp18 juta per bulan, sebelum dipotong biaya hidup dan utilitas. Penghasilan bersihnya sekitar Rp10 juta, yang tentu sangat besar dibandingkan UMR di Indonesia,” tambahnya.
Wakil Direktur LPK DARMA, Mega Devia In Baliani, menjelaskan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan koperasi di Jepang yang membutuhkan 20 tenaga caregiver untuk ditempatkan di Tokyo dan sekitarnya.
“Kami masih kekurangan kandidat. Untuk memenuhi kebutuhan 20 tenaga kerja, kami harus menyiapkan 40 calon pemagang. Akhir Januari 2025, perwakilan dari Jepang akan datang untuk wawancara langsung. Kami berharap media dapat membantu menyebarluaskan informasi ini,” katanya.
Bagi kandidat yang terkendala biaya, ITB STIKOM Bali melalui program kuliah kerja di Jepang siap memberikan bantuan finansial.
“Mahasiswa ITB STIKOM Bali yang mengikuti program ini akan mendapatkan dana talangan yang bisa dicicil selama tiga tahun magang di Jepang. Setelah selesai magang, mereka juga dapat mengajukan visa kerja dengan regulasi yang memungkinkan,” jelas Rahman Sabon Nama, SE, PIC program tersebut.
Program ini menawarkan solusi lengkap bagi generasi muda Bali yang ingin mendapatkan pengalaman kerja internasional sekaligus memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Dengan dukungan pelatihan, pembiayaan, dan peluang pengembangan karier, LPK DARMA memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja di Bali. (LA-IN)