Jumat, Februari 7, 2025
BerandaGianyarSimbol Sambut Musim Semi, Ashram Gandhi Puri Sevagram Klungkung Gelar Festival Holi

Simbol Sambut Musim Semi, Ashram Gandhi Puri Sevagram Klungkung Gelar Festival Holi

Klungkung, LAKSARA.ID – Pendiri Ashram Gandhi Puri Sevagram Klungkung Ida Rsi Putra Manuaba bersama Shantisenanya memperingati Holi atau Festival Warna adalah festival awal musim semi yang dirayakan di India, Nepal, Bangladesh, dan negara-negara berikut yang memiliki penduduk beragama Hindu: Suriname, Guyana, Afrika Selatan, Trinidad, Britania Raya, Indonesia,Mauritius, dan Fiji. Di Benggala Barat dan Bangladesh, festival ini disebut Dolyatra (Doul Jatra) atau Basanta-Utsab (festival musim semi). Holi dirayakan secara besar-besaran di kawasan Braj di tempat-tempat yang berkaitan dengan Sri Kresna dan Sri Radha seperti Mathura, Vrindavan, Nandagaon, dan Barshana. Kota-kota tersebut ramai didatangi wisatawan selama musim festival Holi yang berlangsung hingga 16 hari.

Puncak perayaan Holi disebut Dhulheti, Dhulandi, atau Dhulendi. Pada hari itu, orang merayakan Holi dengan saling melemparkan bubuk berwarna-warni atau saling menyiramkan air berwarna-warni. Api unggun yang dinyalakan pada malam sebelum Holi disebut Holika Dahan (kematian Holika) atau Chhoti Holi (Holi kecil). Api dinyalakan untuk mengenang peristiwa lolosnya Prahlada ketika ingin dibakar oleh Holika (saudara perempuan Hiranyakasipu). Holika terbakar dan tewas, tetapi Prahlad yang penganut setia Dewa Wisnu selamat tanpa luka. Di Andhra Pradesh, Holika Dahan disebut Kama Dahanam.

Holi dirayakan pada akhir musim dingin ketika phalgun purnima, bulan purnama terakhir bulan pada bulan phalguna menurut kalender lunar, dan biasanya bertepatan dengan akhir Februari atau awal Maret. Akhir Festival Warna disebut Rangapanchami yang terjadi pada saat Panchami (hari ke-5 bulan purnama).

Festival Holi dibuat sebagai bentuk perayaan telah berakhirnya musim dingin dan berganti dengan musim semi setiap bulan Maret setelah bulan purnama. Dirayakan dengan penuh kegembiraan, festival ini punya keunikan dimana orang-orang saling melemparkan tepung warna-warni sebagai bentuk keceriaan saling menghias wajah dengan warna yang berasal dari organik colour sehingga aman dan sambil berlari-lari, menari dengan musik yang mengembirakan dan bahkan sekarang banyak yang menggunakan bunga warna warni juga sehingga lebih aman dan terkesan penuh makna spiritua, makanya banyak event olahraga dan seni yang mengambil inspirasi dari sini, Selama perayaan juga bakal ada musik folk tradisional yang mengiringi, jadi mereka bisa merayakan sambil menari-nari ala Mumbai Film yang terkenal keindahan warnanya yang rancak dan indah.
I Wayan Sari Dika Director Ashram Gandhi Puri menyambut gembira juga karena ini kesempatan kami bergembira ria melekatkan persaudaraan antar kami di Ashram. “Kami di Ashram Gandhi Puri Sevagram merayakannya untuk menyatukan kebersamaan kami kebetulan ada 20 tamu kami seminggu tinggal dalam Retreat dan Volunteer Program dan di hari sebelumnya sebelum Purnama kami mengadakan api unggun sebelum matahari terbenam sebagai bentuk membuang kesialan Kami menyambut warga Shantisena yang baru bersama kami juga dengan gembira dan melepas yang lama mandiri,” ujarnya. (LA-KS)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments