Badung , LAKSARA.ID – Bumdes ( Badan Usaha Milik Desa ) merupakan badan usaha yang diberdayakan oleh desa, dengan tujuan bisa memberikan pendapatan desa, namun di sisi lain tidak mematikan usaha masyarakat kecil.
Bumdes yang ada di Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung selama ini sudah bergerak dalam bidang penanganan sampah secara mandiri, penyediaan ATK dan konsumsi di kantor desa, dan keberadaannya disambut baik oleh warga setempat. Hal ini disampaikan Perbekel Desa Darmasaba IB Surya Prabhawa Manuaba, saat dijumpai di kantornya baru-baru ini.
IB Surya mengatakan, di Bumdes ini masih banyak yang bisa dikembangkan lagi, akan tetapi mesti memperhatikan dua hal yaitu pangsa pasar dan kesiapan Bumdes. “Kalaupun peluangnya banyak, tetapi kesiapannya belum ada, kan itu mubadzir. Kita masih mempelajari apa yang akan dikembangkan dengan mempelajari kebutuhan pasar di luar,” ujarnya.
Ada satu hal yang mesti dikerjakan, lanjutnya, yaitu kerja sama dengan universitas dalam hal pendampingan terkait inkubator bisnis. Kalau ada pengabdian masyarakat dari mahasiswa ke Desa Darmasaba untuk pendampingan ataupun inkubator bisnisnya seperti membuat bisnis plan, potensi desa, serta pengembangannya, tentu hal ini sangat bermanfaat sekali.
“Di sektor pertanian kita juga ingin memberikan stimulus kepada anak muda yang mau kuliah mengambil jurusan pertanian karena regenerasi di bidang pertanian sangat rendah. Saya sudah mengontak salah satu senior di Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), siapa tahu ada program beasiswa kepada anak muda yang mau mengembangkan pertanian,” imbuhnya.
IB Surya melanjutkan, pengembangan sekor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memberikan informasi peluang – peluang usaha yang bisa dikerjakan masyarakat. Begitu pula untuk pemasaran dan penjualannya melalui sistem online sudah berjalan bahkan sudah merambah restoran.
“Masyarakat Darmasaba telah lama dikenal banyak bergerak di usaha kuliner, kini yang sangat perlu diperhatikan ialah masalah kemasan dan katalog daftar jenis kuliner yang akan dipasarkan. Makanan sebaiknya dikemas secara modern dan menarik, bila perlu dicantumkan nama desa sebagai branded kalau makanan tersebut diproduksi di Desa Darmasaba. Sedang katalog bisa dishare secara digital dan pembeli bisa membeli secara online sehingga perputaran ekonomi bisa lebih cepat,” katanya di akhir perbincangan. (LA-PB)