Minggu, Februari 9, 2025
BerandaGianyarPj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya Kunjungi MPP Gianyar

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya Kunjungi MPP Gianyar

Gianyar, Laksara.id – Penjabat Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya, melakukan peninjauan terhadap penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Gianyar pada Selasa (21/1) siang. Kehadiran orang nomor satu di Bali beserta rombongan tersebut bertujuan untuk melihat proses perizinan berusaha yang diterapkan di MPP sebagai bagian dari upaya meningkatkan iklim investasi di Indonesia.

Rombongan disambut oleh Penjabat Bupati Gianyar, I Dewa Tagel Wirasa, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, I Dewa Gede Alit Mudiarta, Kepala Dinas PMPTSP, I Wayan Artawan, Kepala Dinas PUPR, I Dewa Gede Putra Hartawan, serta Kepala Dinas Kesehatan, Ni Nyoman Ariyuni, beserta jajaran Pemkab Gianyar.

Dalam kunjungannya, Pj Gubernur Mahendra Jaya mengapresiasi layanan perizinan yang ada di Mal Pelayanan Publik Kabupaten Gianyar, terutama adanya kidz station dan layanan pengaduan masyarakat. Pj Gubernur juga melihat langsung proses pengurusan izin yang mendukung peningkatan layanan publik, khususnya terkait perizinan berusaha. Melalui kunjungan tersebut, pihaknya ingin memastikan beberapa hal, baik itu terkait kendala dalam proses perizinan berusaha maupun inovasi yang telah dilakukan demi tercapainya efisiensi dan transparansi dalam proses perizinan.

Di sisi lain, kunjungan ini sekaligus memastikan kesiapan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam menyambut kedatangan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang rencananya akan datang pada Jumat, 24 Januari 2024. “Gianyar akan kita jadikan model pengelolaan perizinan,” kata Mahendra Jaya.

Pada kunjungan tersebut, Pj Gubernur Mahendra Jaya menekankan pentingnya pengurusan permohonan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) melalui SIMBG (Sistem Informasi Manajemen Bangunan) guna mendukung percepatan pembangunan tiga juta rumah per tahun, yang difokuskan untuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di bawah delapan juta per bulan. “Kita ingin Bali ini rumahnya sederhana namun layak huni, mulai ukuran rumah tipe 22 hingga 100. Sehingga lebih banyak prototype, dan lebih banyak pilihan bagi masyarakat,” ujarnya. (LA-IN)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments