Selasa, Mei 20, 2025
BerandaBulelengDinkes Buleleng Tingkatkan Upaya Pencegahan DBD Melalui Program Jumantik

Dinkes Buleleng Tingkatkan Upaya Pencegahan DBD Melalui Program Jumantik

Buleleng, Laksara.id – Menghadapi ancaman peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng terus mengintensifkan langkah pencegahan melalui penguatan program Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Langkah ini diharapkan mampu menekan perkembangan nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyakit DBD yang kembali menunjukkan peningkatan kasus.

Nyoman Budiastawan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, saat dikonfirmasi Jumat (17/1), mengungkapkan bahwa berdasarkan data epidemiologis, puncak kasus DBD pada tahun 2024 terjadi pada April dengan 348 kasus. Namun, sejak November 2024, jumlah kasus kembali meningkat, yaitu 111 kasus pada November, 171 kasus pada Desember, dan mencapai 120 kasus pada Januari 2025.

“Angka ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk mencegah lonjakan lebih besar, khususnya saat musim penghujan,” ujarnya.

Untuk menanggulangi penyebaran DBD, Dinas Kesehatan mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui program “Satu Rumah Satu Jumantik”. Program ini mengajak setiap rumah tangga menunjuk satu anggota, idealnya ibu rumah tangga, sebagai pemantau jentik di lingkungan masing-masing.

“Ibu rumah tangga sangat strategis karena mereka yang sering membersihkan rumah dan paling mengenal kondisi lingkungan sekitar,” jelas Nyoman Budiastawan.

Selain itu, pemerintah juga melakukan langkah-langkah seperti edukasi 3M Plus, surat edaran ke desa untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), serta fogging terarah. Pengasapan dilakukan secara selektif berdasarkan hasil survei lapangan guna memastikan efektivitas pengendalian nyamuk.

Dinkes Buleleng juga menggandeng puskesmas sebagai ujung tombak edukasi dan sosialisasi kesehatan, termasuk mengoptimalkan peran posyandu di tingkat desa.

“Melalui sinergi ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pencegahan dan ikut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan,” tambahnya.

Meski peningkatan kasus saat ini masih terkendali, Dinkes berharap kesadaran masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) semakin meningkat.

“Astungkara, dengan berakhirnya musim penghujan, angka kasus DBD dapat ditekan. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga agar tidak terjadi ledakan kasus baru,” tutup Nyoman Budiastawan.

Sementara itu, Gede Wahyu, pengelola program DBD Dinas Kesehatan Buleleng, menjelaskan bahwa penanganan kasus DBD diawali dengan laporan dari rumah sakit yang mengonfirmasi adanya demam tinggi. Kasus tersebut kemudian diteruskan ke puskesmas untuk penyelidikan epidemiologi guna memastikan keberadaan jentik nyamuk dan potensi penyebaran penyakit.

Dari hasil penyelidikan, jika ditemukan jentik nyamuk dan adanya tiga orang dengan gejala panas dalam satu minggu terakhir, wilayah tersebut dipastikan memiliki risiko tinggi penyebaran DBD. Fokus penanganan dilakukan dengan mengimbau masyarakat melaksanakan PSN.

“Fogging adalah langkah terakhir jika kondisi sudah tidak terkendali. Namun, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik yang tidak diberantas dapat menetas kembali dan melahirkan ratusan nyamuk baru dalam satu minggu,” jelas Wahyu.

Ia juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam PSN, terutama di beberapa desa yang saat ini masih memiliki kasus cukup tinggi meski telah dilakukan upaya massal.

“Semua pihak, dari karang taruna hingga ibu rumah tangga, diharapkan aktif dalam kegiatan PSN,” tambahnya.

Gebrakan seperti aksi massal di masjid, sekolah, dan desa-desa lain dinilai efektif menekan penyebaran kasus. Namun, Dinas Kesehatan masih melacak sumber penyebaran utama, termasuk kebun bambu yang menjadi tempat penampungan air di musim hujan.

“Melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah, diharapkan kasus DBD di Buleleng dapat terus dikendalikan,” harapnya. (LA-IN)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments