Jakarta, Laksara.id – Gelaran fesyen bergengsi, New York Fashion Week, akan berlangsung pada awal Februari 2025. Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan dukungannya terhadap para pelaku ekonomi kreatif yang akan membawa nama Indonesia ke kancah internasional.
“Kami sangat bangga, karena melihat perjuangan tanpa henti meski ada keterbatasan. Apa pun yang bisa kami bantu, pasti kami bantu. Semoga persiapannya bisa lebih matang,” ujar Menekraf Teuku Riefky saat menerima audiensi para pelaku ekonomi kreatif di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pada Jumat (10/1).
Menekraf Teuku Riefky memuji dedikasi para pelaku ekonomi kreatif yang membawa produk lokal ke level global. Kemenekraf, menurutnya, siap mendukung promosi untuk memperkuat industri mode di Indonesia.
“Kami juga mendukung desainer fesyen lainnya untuk membawa nama Indonesia. Kami bangga, dan akan memberikan dukungan penuh. Bahkan, kami juga dapat menghubungkan program ini ke mitra-mitra bank agar lebih banyak dukungan yang diterima,” tambahnya.
Audiensi ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenekraf, Yuke Sri Rahayu; Direktur Fashion Kemenekraf, Romi Astuti; Direktur Kriya Kemenekraf, Neil Yana; serta Ketua Komite Khusus Luar Negeri Gekrafs, Osco Olfriady Letunggamu, beserta jajarannya.
Dalam kesempatan tersebut, Yuke menyampaikan harapan agar partisipasi para pelaku ekonomi kreatif di New York Fashion Week tidak hanya berakhir pada ajang tersebut, tetapi juga membuka peluang bisnis dan promosi produk Indonesia di luar negeri. Ia berharap kesuksesan desainer fesyen Indonesia dapat memberikan inspirasi bagi pelaku ekonomi kreatif lainnya.
“Kami sangat mengapresiasi ini. Luar biasa bisa masuk ajang New York Fashion Week dengan konsep yang hebat. Namun, diharapkan jangan hanya berhenti di fashion show, tetapi juga pikirkan keberlanjutannya, seperti menjual produk Indonesia di pasar internasional,” ujar Yuke.
Salah seorang desainer fesyen yang hadir dalam audiensi, Adith Hendart, menyatakan bahwa ia merasa terhubung dengan visi dan misi Kemenekraf. Menurutnya, visi tersebut sejalan dengan perjuangan pelaku ekonomi kreatif.
“Semua konsepnya sejalan. Ekonomi kreatif itu berbicara tentang bagaimana kreativitas dapat menghasilkan dampak positif, terutama di bidang ekonomi. Salah satu tujuan Pak Menteri adalah meningkatkan ekspor karya Indonesia ke luar negeri. Ketika karya kita sudah mendunia, tentu nilai ekspor kita juga meningkat. Ini adalah kolaborasi antara pelaku kreatif, kementerian, dan negara untuk terus bekerja sama,” tutur Adith. (LA-IN)