Denpasar, Laksara.id – Perumahan Griya Mulya di Jalan Nangka Utara Blok A dan B, Kelurahan Tonja, Denpasar, Bali, terendam banjir. Permukiman tersebut digenangi air dengan ketinggian hingga selutut orang dewasa akibat hujan yang mengguyur sejak Sabtu (11/1/2025) pagi. Genangan semakin diperparah oleh rusaknya pompa air di perumahan itu.
“Kami punya dua pompa air, tapi tadi sempat rusak,” kata salah seorang warga, Aria Sukma (35), saat ditemui di Perumahan Griya Mulya, Sabtu sore. Kontur jalan yang cekung menyebabkan air hujan menggenang di bagian tengah area Blok B dan A perumahan tersebut. Satu mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali juga tampak dikerahkan ke lokasi.
Aria mengatakan bahwa perumahan tersebut tidak memiliki saluran pembuangan.
“Jadi, air yang disedot itu dibuang ke jalan utama. Cuma, pompanya rusak,” imbuhnya. Warga lainnya, Agus Wongso (55), menuturkan bahwa genangan air setinggi mata kaki sudah terlihat sejak pukul 08.00 WITA. Hingga siang hari atau sekitar pukul 12.00 WITA, genangan air sudah mencapai setinggi lutut orang dewasa.
“Tadi siang, banjir sudah setinggi dengkul. Memang begini setiap tahun,” kata Agus. Agus membenarkan bahwa banjir di perumahan tersebut disebabkan oleh tidak adanya saluran pembuangan dan dua pompa air yang rusak. Beberapa hari sebelumnya, dia melanjutkan, genangan akibat hujan di permukiman itu cepat surut karena pompa air masih berfungsi.
Sebelumnya, Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem untuk wilayah Bali pada 11-13 Januari 2025. BMKG mengimbau warga Bali untuk mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dalam dua hari ke depan.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” ujar Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho.
Menurut Cahyo, kondisi cuaca di Bali dalam dua hari ke depan disebabkan oleh indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang bernilai -0.83, mengindikasikan adanya peningkatan pola konvektif di Indonesia bagian timur. Selain itu, dia menjelaskan bahwa wilayah Bali saat ini sudah memasuki musim hujan.
“Daerah belokan angin terjadi di sekitar Bali. Hal ini bisa meningkatkan potensi pembentukan awan hujan,” pungkasnya. (LA-IN)