Bangli, LAKSARA.ID – Sungguh memilukan nasib warga Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, yang lahan pertaniannya terancam terenggut.
Hal ini bermula ketika ada permasalahan penguasaan lahan hutan di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur.
Akibatnya, sejumlah warga menghadang alat berat milik PT Tanaya Pesona Batur (TPB). Penghadangan dilakukan karena warga menolak lahan tersebut hendak dibangun taman hiburan.
Melalui siaran pers Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, Selasa (17/10/2023) menyebut bahwa salah seorang warga setempat bernama Suryani menyatakan bahwa pihaknya sampai berlarian turut hendak mengadakan pencegatan. Hal ini dikarenakan wanita itu mendengar bahwa alat berat akan turun pukul 10.00 WITA.
Kondisi ini tentu menjadi kabar yang menyedihkan. Warga merasa hidupnya akan terancam perekonomian dikarenakan mereka yang sudah lama bertani dan tinggal di kawasan itu , sehingga menolak digusur. Padahal di sisi lain, pemerintah memberi hak kelola pada investor wisata.
Akibat dari konflik ini, salah seorang perempuan dipidana dengan tuduhan pengancaman. Warga kemudian mengadu dan audiensi ke sejumlah lembaga di Jakarta, ditemani Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali. Demikian siaran pers Direktur LBH Bali Rezky Pratiwi, yang menyebutkan bahwa ada lima warga Batur yang sudah bertemu dengan Komnas Perempuan di Jakarta. Kondisi ini tentu memprihatinkan, bahwa di tengah perjuangan hidup rakyat kecil, justru berujung dikriminalisasi.
Lebih mirisnya, di saat warganya melakukan perlawanan untuk mempertahankan hak mereka, pemimpin di Bangli justru tidak melakukan apa-apa sebagai bentuk empati atau keperpihakan pada ‘wong cilik’.