Buleleng, LAKSARA.ID – Pembinaan kualitas pemerintah desa menjadi sorotan utama Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat. Dalam konteks ini, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng menggelar pembinaan Lomba Desa dan Kelurahan Tahun 2024 kepada 9 desa di Kabupaten Buleleng dari tanggal 1 hingga 5 April 2024, yang bertujuan untuk menjaring 3 besar dan mewakili Buleleng di tingkat provinsi yang akan di tetapkan pada tanggal 19 April 2024.
Plt Kepala Bidang Pemerintah Desa selaku Ketua Panitia Lomba, I Rai Gede Arisudana dikonfirmasi baru-baru ini menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menciptakan desa dan kelurahan yang mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional. Langkah awalnya adalah memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sumber daya alam secara kompeten, inovatif, dan kreatif.
Adapun, Lomba Desa dan Kelurahan Tahun 2024 mengusung tema ‘Wujudkan Masyarakat Sejahtera Melalui Belanja Desa dan Kelurahan yang Berkualitas’ dengan indikator penilaian seperti umum, pemerintahan desa, inovasi, siaga dan tanggap bencana, investasi dan pelestarian lingkungan hidup, partisipasi masyarakat, permberdayaan kesejahteraan keluarga, keamanan dan ketertiban, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Peningkatan kompetensi sumber daya manusia harus menjadi fokus bersama, termasuk peningkatan kapasitas pemerintah desa dan kelurahan,” ungkapnya.
Secara teknis, seluruh desa dan kelurahan diwajibkan untuk melakukan Evaluasi Diri sesuai Permendagri Nomor 81 Tahun 2015 melalui aplikasi EPDesKel. Lomba ini bertujuan memetakan dan memperoleh desa dan kelurahan dengan kinerja terbaik di bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
Penilaian Lomba ini mensyaratkan adanya Data Profil Desa dan Kelurahan, Data RPJMDesa, RKP Desa, dan dokumen perencanaan kelurahan, dengan fokus mengevaluasi tingkat perkembangan desa dan kelurahan dalam dua tahun terakhir.
“Melalui Lomba Desa dan Kelurahan tahun 2024, diharapkan dapat diperkenalkan berbagai terobosan dan inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat serta memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial dalam menghadapi dinamika dan tantangan masa kini maupun masa depan,”jelasnya.
Sementara itu, I Wayan Sitama, Perbekel Alasangker, menyambut baik keikutsertaan desanya dalam Lomba Desa tingkat Desa dan Kelurahan. Baginya, ini merupakan kesempatan emas untuk mengevaluasi sejauh mana desa Alasangker mampu menjalankan pemerintahan desa dengan baik.
Disamping fokus pada kuantitas, peningkatan kualitas perangkat desa dianggap sebagai pendorong utama dalam pembangunan desa. Mulai dari penyelenggaraan, pembangunan, pembinaan, pemberdayaan, hingga penanggulangan bencana, semuanya menjadi bagian integral dari upaya pembangunan desa yang holistik.
“Saat ini, kami telah melaksanakan serangkaian pembinaan yang menghasilkan penilaian yang memuaskan. Namun, kami menyadari bahwa masih ada ruang untuk peningkatan lebih lanjut. Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki dan melengkapi hal-hal yang masih diperlukan,” ujar I Wayan Sitama.
Di sisi lain, Agus Asghar Ali, Perbekel Pegayaman, mengapresiasi bentuk pembinaan dan memberi petunjuk bagaimana ke depan bisa memiliki modal untuk membangun desa ke arah lebih maju.
Bukan semata untuk menjadi juara, namun keberlanjutan dalam mengelola ilmu demi membangun desa dan kemasyarakatan secara utuh.
“Dengan pelatihan ini, semoga kader yang ikut bisa menyerap dan bisa disebarluaskan demi kemajuan desa,” harapnya. (LA-KS)