Denpasar, LAKSARA.ID – Dalam serangkaian HUT Fakultas Pertanian dan juga bertepatan dengan Dies Natalis yang ke-61 Universitas Udayana, Fakultas Pertanian menggelar kegiatan seminar dan workshop Nasional yang mengambil tema penguatan budidaya dan bisnis tanaman hias. Kegiatan berlangsung di Aula Pascasarjana, Lantai 3, Gedung Pascasarjana, Kampus Unud Sudirman pada hari selasa (22/8/2023).
Dimulai dari jam 08.30 wita dengan registrasi peserta, undangan, narasumber dan tamu lainnya yang selanjutnya tepat pada pukul 09.00 wita acara dimulai dengan dibawakan oleh mc yang memandu kegiatan pembukaan seminar dan workshop. Mengawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa dan dilanjutkan dengan sambutan ketua panitia.
Ketua panitia, I Made Agus Dharmadiatmika dalam laporannya menyebutkan kegiatan ini diadakan serangkaian menyambut HUT ke-56 FP Unud, BKFP ke-45 serta Dies Natalis ke-61 Universitas Udayana.
“tujuan seminar dan workshop ini yaitu peserta mampu memanfaatkan dan mengelola suber daya yang ada dalam bisnis tanaman hias dengan memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai penguatan bisnis tanaman hias, pelestarian alam sebagai investasi bisnis, pengoptimalan potensi pasar tanaman hias, teknik budidaya tanaman hias serta produksi dan permasalahan tanaman hias,” ucapnya.
Selanjutnya Dekan FP Unud, Prof Dr Ir I Nyoman Gede Ustriyana MM menyampaikan tanaman hias tidak hanya berperan dalam pembangunan sektor pertanian, tetapi juga dalam sektor agrowisata. Perkembangan agrowisata yang memanfaatkan tanaman pertanian sebagai objek wisata membuat bisnis tanaman hias memiliki prospek yang menjanjikan untuk dikembangkan dengan nilai estetika dan nilai ekonomi yang dimiliki.
“Saya harap kegiatan ini dapat dijadikan wahana bagi para akademisi, praktisi, mahasiswa dan pehobi dalam bertukar pikiran, dalam upaya memperkuat budidaya serta bisnis tanaman hias ke depan,” ucapnya.
Serta membuka kegiatan seminar dan workshop secara resmi.
Ni Wayan Srilaba dari DPD PAI Bali, sebagai narasumber pertama menyampaikan tentang budidaya tanaman anggrek. Menurutnya, anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak diminati seperti untuk dekorasi, hiasan landskap, dan lainnya. Materi yang disampaikan terdapat 5 jenis tanaman anggrek yang paling sering dipakai dalam tanaman hias serta cara perawatan dan juga kemasan atau packaging yang aman untuk tanaman tersebut.
“Harapannya Udayana bisa membantu melalui teknologi maupun persilangan yang baik untuk menghasilkan anggrek yang memiliki kualitas yang baik serta dapat meningkatkan peluang dan prospek bisnis kedepannya,” ucapnya.
Selanjutnya narasumber yang ke-2, Muhammad Bima Atmaja MSc dari BRIN menyampaikan materi mengenai kelestarian alam sebagai investasi bisnis dengan mengoptimalkan potensi pasar melalui konservasi anggrek. Dikatakan, bisnis tanaman anggrek adalah bisnis yang evergreen (tak lekang oleh waktu) yang membuat bisnis ini sangat menjanjikan ketika dikelola dengan baik dan benar.
“Kita mempunyai potensi yang besar terkait anggrek alam yang bisa dioptimalkan dalam bisnis anggrek dilihat dari banyaknya jenis anggrek dan keunikan yang dimiliki negara kita Indonesia merupakan potensi cash crop yang besar,” ucapnya.
Dua pembicara lainnya yang dihadirkan pada sesi kedua yakni Prof Ir IGAA Ambarawati MEc PhD dari Unud dan I Gusti Agung Ngurah Fajarhari R dari Bali Adenium Dewata ikut meramaikan pada sesi kedua.
Kegiatan seminar dan workshop berjalan dengan lancar serta doorprize berupa tanaman hias yaitu anggrek membuat antusias peserta dalam sesi diskusi semakin tinggi dan membuat suasana semakin hidup. (LA-Yog)