Buleleng, LAKSARA.ID – Peringatan Bulan Bung Karno tahun 2023 di Kabupaten Buleleng akan dijadikan momentum untuk lebih membumikan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan ajaran Tri Sakti Bung Karno. Untuk bisa mengajak masyarakat mengimplementasikannya secara nyata dalam kehidupan sehari-sehari.
“Nilai-nilai Pancasila dan ajaran Tri Sakti Bung Karno masih sangat relevan hingga saat ini,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat memberikan keterangan pers terkait Peringatan Bulan Bung Karno Kabupaten Buleleng tahun 2023 di RM Pidada Singaraja, Jumat (26/5).
Lihadnyana menjelaskan pembumian nilai-nilai Pancasila dan ajaran Tri Sakti Bung Karno akan tercermin dalam berbagai kegiatan pada Bulan Bung Karno tahun 2023 ini. Salah satunya adalah berdikari dalam bidang ekonomi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng akan mendorong pemanfaatan produk-produk asli Buleleng dalam seluruh kegiatan Peringatan Bulan Bung Karno. “Oleh karena itu, kita akan gelar mixology arak khas Buleleng sehingga bisa menampilkan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) khas Buleleng. Selain itu, ada juga lomba barista kopi asli Buleleng,” jelasnya.
Pelibatan UMKM dan masyarakat secara luas dalam Peringatan Bulan Bung Karno di Kabupaten Buleleng juga menjadi cerminan dan implementasi dari ajaran Tri Sakti Bung Karno. Dimana lebih memperhatikan masyarakat kecil. Dengan begitu, kegiatan dalam Peringatan Bulan Bung Karno 2023 ini tidak akan berlangsung secara mewah. Melainkan, fokus kegiatan lebih ke UMKM dan masyarakat luas. “Tentunya dengan lebih menonjolkan potensi-potensi yang dimiliki oleh masyarakat Buleleng yang ternyata sangat banyak dan bisa lebih digali,” ucap Lihadnyana.
Lihadnyana pun mengatakan Peringatan Bulan Bung Karno tahun 2023 di Buleleng adalah momentum dalam upaya menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan saling menghormati dan gotong royong merupakan nilai-nilai Pancasila yang didorong untuk lebih diwujud nyatakan di Buleleng. Dimulai dari peringatan Bulan Bung Karno ini. “Di samping secara ekonomi bisa bertumbuh, masyarakat bisa hidup lebih tentram dan saling membantu satu dengan yang lainnya,” kata dia.
Penjabat Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini menambahkan kegiatan akan berlangsung selama sebulan penuh. Juga diramaikan dengan kegiatan-kegiatan sosial seperti pembersihan pantai dan juga penyelaman untuk membersihkan karang di lautan. Termasuk kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Selain itu, pada pembukaan tanggal 1 Juni 2023 yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila akan ditampilkan secara perdana hasil rekonstruksi Tari Pancasila dan Tari Tani di Taman Bung Karno Singaraja. “Tari Pancasila dan Tari Tani sama-sama diciptakan pada tahun 1950an namun telah hilang tergerus zaman. Namun, dengan upaya yang keras, telah direkonstruksi dan siap ditampilkan secara perdana pada tanggal 1 Juni 2023 malam di Taman Bung Karno,” imbuh Lihadnyana. (LA-Yog)