Senin, Maret 17, 2025
BerandaAdvertorialRefleksi HUT ke-418 Kota Singaraja

Refleksi HUT ke-418 Kota Singaraja

Buleleng, LAKSARA.ID – Pada tahun 2022, Kota Singaraja memasuki usianya yang ke-418 tahun. Sebuah usia yang sangat matang. Matangnya usia Kota Singaraja, dibuktikan dengan laju pembangunan yang berjalan dengan baik. Meskipun terhambat atas dampak pandemi covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng tetap mampu menjalankan pembangunan-pembangunan yang telah direncanakan. Semuanya berkat koordinasi yang harmonis dan kerja keras semua pihak serta pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan.

Menurut Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana Suradnyana, momentum HUT ke-418, prioritas yang utama adalah menjaga kota menjadi lebih bersih. “Menjaga bangunan-bangunan bersejarah. Sehingga bisa menjadi salah satu atraksi kebudayaan ke depannya,”ucapnya

Suradnyana menyadari bahwa masyarakat Kabupaten Buleleng menginginkan pariwisata lebih berkembang. Namun, dengan rencana pembangunan bandara yang masih diupayakan, alternatif lain coba dijalankan. “Sambil menunggu, saya coba cari titik-titik yang bisa menunjang pembangunan. Orang melirik lingkungan dan sebagai destinasi di Buleleng. Maka dari itu mari kita jaga. Jangan dirusak. Malah kita dorong terus agar lebih baik lagi,” tegasnya.

Atas komitmennya, dengan bangga, Pemkab Buleleng terus menjalankan laju pembangunan. Selain terus mendorong pembangunan di bidang pendidikan, teknologi dan komunikasi, revitalisasi pasar, pembangunan di bidang pertanian dan irigasi, Pemkab Buleleng juga melakukan pembangunan yang menunjang pariwisata, lingkungan, dan kebudayaan. Seperti Rumah Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno, pembangunan infrastruktur seperti jembatan-jembatan, dan penguatan pelayanan kesehatan seperti ruang hemodialisa baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng. Seluruhnya menunjukkan komitmen Pemkab Buleleng untuk terus melakukan pembangunan berkelanjutan yang berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dengan tidak mengesampingkan kelestarian lingkungan.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno

Duet kepemimpinan Putu Agus Suradnyana dan I Nyoman Sutjidra selalu berkomitmen akan pembangunan yang berkelanjutan. Komitmen pasangan pimpinan daerah Kabupaten Buleleng ini telah meraih banyak pengakuan dan penghargaan atas keseriusannya yang selalu menyeimbangkan pelestarian lingkungan dalam pembangunan. Buktinya, hingga 2021, Buleleng tiga kali meraih Green Leadership Nirwasita Tantra. Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diberikan kepada kepala daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan dan/atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan. Wujud nyata atas komitmen menjaga keharmonisan pembangunan dan kelestarian lingkungan ialah dibangunnya RTH Bung Karno.

Dimulai sejak 2017, pengerjaan proyek RTH Bung Karno memasuki tahap penyelesaian pada tahun 2021. Dengan pembiayaan total sebesar 32,76 Miliar dan tahap penyelesaian akhir selama tujuh bulan. RTH Bung Karno yang berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Sukasada ini akhirnya rampung pada 27 Oktober 2021. Kemudian, diserahterimakan dari pelaksana ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng pada 6 Desember 2021.

RTH Bung Karno memiliki ikon patung Bung Karno setinggi delapan meter. Terpasang di atas pedestal setinggi enam meter yang berhiaskan relief berbahan perunggu. Relief tersebut menceritakan kisah cinta orang tua Bung Karno yakni Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ni Nyoman Rai Srimben. Patung Bung Karno di RTH ini dibuat dengan posisi tangan kanan menunjuk ke depan dan tangan kiri memegang tongkat. Dipasang menghadap timur untuk menggambarkan julukan Soekarno sebagai Sang Fajar dari Timur.

Selain itu, RTH Taman Bung Karno juga dilengkapi dengan panggung terbuka yang luas berisikan patung Singa Ambara Raja dan ukiran khas Buleleng. Di bagian tenggara RTH Taman Bung Karno ada wantilan yang akan digunakan sebagai museum mini untuk memamerkan barang-barang yang berkaitan dengan Bung Karno. Didalamnya juga akan ditempatkan patung Bung Karno sungkem kepada Nyoman Rai Srimben, sang Ibunda yang merupakan perempuan asli Lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng. (LA-Bul1).

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments