Badung, LAKSARA.ID – Kunjungan Dekanat Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (FKH Unud) ke Pemkab Badung disambut hangat oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana beserta jajaran di antaranya Kabid Keswan Gede Asrama, Kabid Peternakan Nyoman Alit Mahyuni, dan Ahli Muda Pengawas Bibit Ternak Nyoman Oka Widiarta di Ruang Rapat Dinas Pertanian Puspem Badung, Rabu (2/2/2022).
Kedatangan rombongan FKH yang dipimpin langsung Dekan Prof. Nyoman Suartha ini, bertujuan untuk mempererat jalinan kerja sama yang telah berlangsung lama, dan sekaligus menyelaraskan program Pemkab untuk kerja sama berkelanjutan dengan misi FKH Unud dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian.
Kadis Wayan Wijana memaparkan, kerja sama sudah berjalan baik dan dirasakan manfaatnya bersama oleh masyarakat, Pemkab dan juga civitas FKH UNUD harus terus ditingkatkan. Kerja sama yang sudah berjalan di antaranya pemeriksaan kesehatan ternak dan daging pada saat hari raya Idul Adha dan Galungan, vaksinasi rabies, fasilitasi praktek kerja lapangan, Rumah Potong Hewan (RPH) Mambal dan Sentra Ternak Sobangan untuk praktikum dan koasistensi Profesi Dokter Hewan, serta penanaman hijauan pakan ternak.
“Kami berkomitmen untuk mengiplementasikan MoU yang sudah ada, dan kerja sama yang bermanfaat saling menguntungkan harus terus ditingkatkan. Kami ingin memiliki klinik hewan, selain itu juga membutuhkan pendampingan pihak kampus untuk mewujudkan Sentra Ternak Sapi Bali Sobangan sebagai salah satu Centre of Excellence dalam penyediaan bibit sapi bali yang tersertifikasi,” tutur Kadis Wijana.
Kabid Keseharan Hewan, Asrama menjelaskan untuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang kedua sudah diperpanjang sampai tahun 2024, dan Sentra Ternak Sobangan sebagai maskot PKS yang oleh FKH Unud dijadikan sebagai Unit Teaching Farm.
“Kami mendukung kegiatan kampus di Kabupaten Badung. Mengenai klinik hewan sekarang sudah dibuka Mangupura Pet Care karena animo pemilik hewan tinggi. Untuk pelaksanaan koasistensi mahasiswa pendidikan profesi dokter hewan (PPDH) berlangsung di Sobangan, UPT Dinas Pertanian Kecamatan dan di RPH Mambal. Kami juga berterima kasih kepada FKH UNUD atas bantuan alat pemingsan babi (captive bolt stunner) untuk RPH. Untuk kegiatan pengbdian masyarakat kami akan meneruskan dalam program vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan hewan pada hari raya kurban,” ujarnya.
Upaya untuk mewujudkan Sentra Ternak Sobangan sebagai sentra pembibitan sapi bali dan wahana pendidikan, harus memiliki nilai tambah dan memiliki standard yeng lebih tinggi dari peternakan lain yang ada di Bali. Sekarang ini populasi sapi sebanyak 341 ekor, dan sebagian tidak produktif, dan penempatan sapi yang tidak teratur.
“Kami ingin mewujudkan Centre of Excellence pada Sentra Sobangan sebagai sentra pembibitan dan pedidikan. Untuk itu kami sudah melakukan penataan, dimulai dari penataan recording sapi, peremajaan induk sapi, penataan kandang sapi,dan perluasan sumber pakan dengan penanaman hijauan pakan ternak,” ujar Kabid Peternakan, Alit Mahyuni.
Ahli Muda Pengawas Bibit Ternak, Nyoman Oka Widiarta menambahkan supaya ada penelitiandosen yang diarahkan melakukan penelitian Sapi Bali ke Sobangan, untuk menghasilkan produk inovatif aplikatif bersama dinas.
Pada kunjungan kali ini Dekan Suartha mengajak 5 orang tim diantaranya Wakil Bidang Akademik dan Perencanaan, I Gusti Ngurah Sudisma; Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Informasi, I Wayan Sudira; Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Sri Surya Heryani; Kepala Unit Teaching Farm Sobangan, Bagus Tri Laksana; dan Ketua Ad hoc Kerja sama, Made Merdana.
Dekan Prof. Suartha dalam silaturahmi ini menyampaikan rasa terimakasih dan izin untuk dapat meneruskan kerja sama yang saling memberikan manfaat. Menanggapi program kerja yang disampaikan dinas, Suartha menyatakan senang dan gayung bersambut, segera akan mengkondisikan dengan para wakil dekan, dosen dan pihak di kampus yang berkaitan untuk menyelaraskan program kerja.
“Mewujudkan Centre of Excellence Sentra Sobangan merupakan kebanggaan bersama, dan sejalan program unggulan FKH Unud, kami akan mendampingi dalam sertifikasi bersama Pusat Kajian Sapi Bali (PKSB) Unud. Sentra Sobangan juga telah mendukung capaian kami dalam akreditasi tingkat international AUN. Terkait peremajaan ternak dan penataan kandang akan kami tugaskan kepala teaching farm membuatkan SOP dan pendapat ahlinya sehingga hanya induk berkualitas yang dipertahankan. Sedangkan gagasan untuk membangun klinik hewan, kami menawarkan kerja sama membangun rumah sakit hewan bertaraf internasional, dan kami sudah siap lahan di Kampus Bukit Jimbaran,” ucap Dekan Suartha.
“Untuk mewujudkan kerja sama yang saling memberi manfaat, kerja sama itu harus hidup, ada kegiatan, ada manfaat dan berkelanjutan. Terkait core pendidikan, penelitian dan pengabdian, pihak FKH UNUD telah melakukan revitalisasi kurikulum dan akan menerapkan Project Base Learning dan Case Base Learning. Contoh dari penerapan ini di Sentra Pembibitan Sobangan, mahasiswa akan dapat belajar tentang kasus dan penyelesaian project di lapangan, sementara pihak dinas akan mendapatkan data recording sapi yang valid, data sapi yang memenuhi kriteria induk maupun yang afkir,” ujar Wakil Dekan Sudisma.
Sementara Wayan Sudira, dalam kerja sama lanjutan yang telah berjalan ini mengungkapkan akan menjajagi kelanjutan PKS supaya terdokumentasi dengan baik, tercatat, dan terukur bawha kerja sama ini benar-benar berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Di samping itu dokumentasi ini penting di kemudian hari untuk akreditasi kampus maupun untuk evaluasi kerja sama. (www.unud.ac.id)