Denpasar, LAKSARA.ID – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang sekaligus sebagai Sekretaris Majelis Pembina Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali, mengajak para pimpinan dan anggota Gerakan Pramuka untuk menguatkan terus eksistensi dan kontribusi Pramuka dalam kehidupan. Bukan hanya dari segi kuantitas, namun kualitas diri juga menjadi andalan yang disiplin untuk terus ditunjukkan di tengah masyarakat baik dimanapun berada dan kapanpun.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat membuka kursus orientasi MABISAKA dan PIMSAKA Tingkat Daerah Bali, di Gedung Pramuka Kwartir Daerah, Selasa (16/11).
Meskipun banyak kegiatan yang terpaksa terhenti, termasuk kegiatan latihan tatap muka di gugus depan- gugus depan Pramuka, namun sebagai komponen yang meniti karakteristik generasi muda tangguh tidak boleh menyerah dan berputus asa. Justru hal ini menjadi tantangan yang ada harus disikapi dengan semangat seorang Pramuka untuk pantang berputus asa dan tetap rela menolong serta tabah.
Gerakan Pramuka dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga, menyelenggarakan segala usaha untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka seperti yang sudah dirumuskan. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut diarahkan pada pendidikan dan pembinaan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui kegiatan yang dijalankan sebanyak mungkin dengan praktik secara praktis menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta system Among.
Ditambahkan oleh Sekretaris MABIDA, bahwa pembentukan karakter bangsa sangat penting karena menentukan nasib bangsa di masa depan. “Hanya bangsa yang memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah, disiplin, inovatif dan bekerja keraslah yang dapat mendorong kemajuan dan keberhasilan suatu bangsa,” tegasnya.
Satuan Karya (Saka) yang merupakan wadah pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bidang yang berguna bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat, sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan serta peningkatan ketahanan nasional.
Bali sudah memiliki 14 Saka. Terbentuknya Saka berfungsi sebagai motivasi untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi kehidupan seseorang dalam melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam hal melaksanakan kegiatannya, Saka memerlukan dukungan dari berbagai pihak baik instansi pemerintah, badan swasta maupun lembaga tertentu, wajib membantu dan memperkuat serta menggiatkan Saka bersangkutan.
Selain itu dukungan lembaga sangat diperlukan untuk mengatur dan memperlancar usaha pembinaan dan pengembangan Saka serta kegiatannya.
“Saka sebagai bentuk upaya sosialisasi tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawab instansi/badan/ lembaga yang bersangkutan, Satuan Karya Pramuka bisa menjadi wadah pembinaan anggota muda sesuai pengetahuan dan ketrampilan pada Satuan Karya masing-masing. Hari ini dan masa depan memerlukan kerja keras dan kerja cerdas dari seluruh komponen bangsa, Gerakan Pramuka hendaknya menjadi pelopor membudayakan diri, senang bekerja keras secara cerdas dan ikhlas, membangun nila, sikap dan perilaku sejak dini melalui beragam kegiatan Gerakan Pramuka,” imbuh Dewa Indra.
Ketua KWARDA Bali I Made Rentin mengatakan bahwa kursus orientasi MABISAKA dan PIMSAKA Tingkat Daerah Bali ini adalah kelanjutan dari orientasi yang sebelumnya juga sudah dilaksanakan. Selain orientasi yang dilaksanakan secara hybrid, kegiatan mengumpulkan bahan pangan untuk keperluan korban tanah longsor yang terjadi akibat gempa bulan lalu juga sudah dilaksanakan, dan diserahkan langsung kepada para korban. Secara nyata, kegiatan Pramuka sudah dilaksanakan untuk menggali potensi diri sehingga tumbuh karakter diri yang tangguh dan disiplin.
Pendidikan dan pelatihan kepramukaan harus melahirkan generasi muda bangsa yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Dengan mendidik kaum muda sedini mungkin dalam Satuan Karya tanpa membeda-bedakan identitasnya, diharapkan mampu mengembangkan berbagai metodologi dan kegiatan yang dapat membangun harmoni, kerukunan dan kesetiakawanan, bahkan kasih sayang di antara sesama kaum muda.
Melalui pengamalan Satya dan Darma Pramuka, diharapkan Gerakan Pramuka menjadi wadah yang ideal dan efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual bagi generasi muda. Sehingga dengan berkegiatan kepramukaan akan mampu menumbuhkan semangat sekaligus meningkatkan imunitas tubuh. Hal yang juga penting dalam menjaga kesehatan, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.
Melalui Gerakan Pramuka ini diminta kepada semua anggota untuk turut serta menjadi pelopor penerapan protokol kesehatan secara disiplin, selain itu tetap berusaha hidup sehat dengan mematuhi protokol kesehatan, dan tetap berusaha membantu mereka yang memerlukan pertolongan kita. “Jangan pernah menyerah serta berputus asa, namun mari kita tunjukkan bahwa pramuka dapat terus bergiat dan berbakti tanpa henti,” tutup Dewa Indra.
Pembukaan kursus orientasi MABISAKA dan PIMSAKA Tingkat Daerah Bali diisi dengan penyerahan tunggul pelatihan dari Ketua Kwarda kepada PIMSAKA dan penancapan kapak widyacara. (LA-DP1)