Sabtu, September 14, 2024
BerandaHeadlinesBPD Bali Cabang Jembrana Siap Support Permodalan Budidaya Kakao

BPD Bali Cabang Jembrana Siap Support Permodalan Budidaya Kakao

Jembrana, LAKSARA.ID – Pengembangan budidaya kakao di Kabupaten Jembrana sesuai dengan komitmen Bupati I Nengah Tamba untuk menjadikan Jembrana sebagai sentra kakao diikuti dengan launching “Dokter Kakao ” atau Tim Pendampingan Budidaya Komoditas Kakao di Desa Candikusuma baru – baru ini. Launching Dokter Kakao
disupport penuh oleh Bang Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Jembrana

Kepala BPD Bali Cabang Jembrana IB Made Surawan menjelaskan pengembangan budidaya kakao bagaimana mensinergikan program Pemerintah Daerah dengan program BPD.

Sehubungan dengan peluncuran Dokter Kakao yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan, diharapkan Jembrana menjadi sentra kakao di Bali karena dari segi kualitas sudah diakui di berbagai negara dan sudah merambah pasar eksport.

“Kami dari BPD Bali memfasilitasi dalam arti ikut mensponsori, ke depannya dengan program tersebut kami memberdayakan dan memaksimalkan petani – petani kakao yang ada
di Jembrana untuk bisa lebih berkembang dan meningkatkan produktivitas dengan mensupport dari sisi permodalan. Tidak hanya kepada kelompok ataupun orang per orangpun tidak masalah,” ucap IB Surawan di kantornya hari Selasa (04/05/202).

Sekarang ini pemerintah pusat mempercayakan kepada salah satu Bank BPD Bali sebagai penyalur program kredit usaha yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Harapannya serapan dana KUR di sektor perkebunan indikatornya lebih meningkat, sedangkan sekarang ini serapannya masih kecil di bawah 1% .

“Kami sudah mengalokasikan kurang lebih Rp 1 miliar di Desa Yeh Embang dan Ekasari termasuk Koperasi Eka Samaya yang satu – satunya koperasi bergerak di bidang kakao. Intinya kami BPD Bali senantiasa akan mendukung apalagi mendanai khusus kakao, karena itu menjadi prioritas dan merupakan kebanggan kami di BPD khususnya di cabang Jembrana,” jelasnya.

Ditambahkannya, satu – satunya budidaya kakao di Jembrana dan sudah diakui kenapa tidak dimaksimalkan? Itu akan berproduksi lebih baik apabila disupport permodalannya.
Dengan difasilitasi langsung oleh Dinas Pertanian dan Pangan sekaligus juga pemasarannya. Pemerintah dan BPD serta petani harus bersinergi untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal.

“Kami berharap kakao Jembrana harus lebih unggul karena didukung lahan luas akan tetapi kemampuan produksinya belum sesuai permintaan pasar. Apalagi fermentasi kakao yang bisa dieksport luar biasa,” ucapnya.

Terkait KUR IB Surawan menjelaskan bisa diserap disemua sektor seperti pertanian, perkebunan, rumah makan juga perikanan. Cuma di sektor perikanan masih mencari data di mana kira-kira potensinya bisa dialokasikan dana tetapi serapanya masih kecil. Serapan yang besar ada disektor perdagangan dan peternakan.

Ditanyakan masalah UMKM dimasa pandemi, menurutnya, di Jembrana masih cukup kuat dibandingkan kabupaten lain yang bergelut di pariwisata. Ikut terdampak tetapi tidak terlalu berat terbukti dari pembiayaan bang masih bagus. Hasil survei pertanian dan perkebunan yang harus bangkit di masa pandemi.

“BPD Bali mendukung di semua sektor ekonomi karena visi BPD menjadi bank yang tangguh untuk berkontribusi dalam peningkatan perekonomian di daerah,” kata IB Made Surawan. (LE-YUT)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments