Denpasar, LAKSARA.ID – Kinerja PT Pegadaian belakangan terus meningkat dan kian mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikan Dirut Pegadaian Kuswiyoto bertempatan saat memberikan sambutan serangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-120 PT Pegadaian bertepatan pada 1 April 2021.
“Dalam tiga tahun terakhir, PT Pegadaian terus menunjukkan kinerja positif, yang ditandai dengan nilai aset dan pendapatan yang terus meningkat. Berturut-turut aset perusahaan naik, yang semula di tahun 2018 Rp. 53 triliun menjadi Rp.65 triliun (2019) dan Rp.72 triliun di tahun 2020, serta membukukan pendapatan dari Rp. 13 triliun di tahun 2018 menjadi Rp.18 triliun di tahun 2019 dan 22 triliun di tahun 2020,” ujar Kuswiyoto pada sambutan yang dibacakan Pemimpin Wilayah VII Denpasar PT Pegadaian Nuril Islamiah.
Dikatakannya, pihaknya juga menyampaikan rasa terima kasih setulus-tulusnya kepada seluruh nasabah yang telah dan terus-menerus menggunakan produk dan jasa layanan Pegadaian. Kepercayaan nasabah ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah nasabah dari tahun 2018 sebanyak 11 juta menjadi 14 juta di tahun 2019 dan 17 juta nasabah di tahun 2020, dengan omset pembiayaan dari Rp.131 triliun di tahun 2018, Rp.146 triliun di tahun 2019 dan Rp.165 triliun di tahun 2020. Namun di sisi lain, para insan Pegadaian harus menyadari bahwa laba kita untuk tahun buku 2020 mengalami penurunan, karena banyak nasabah kita, utamanya yang non gadai mengalami kesulitan dalam
mengembalikan pinjaman. Laba tahun 2020 tercatat 2 Triliun, meskipun laba turun, prestasi ini merupakan pencapaian yang sangat membanggakan bagi kita, di mana banyak perusahaan yang terdampak akibat pandemi. Dan ini semua merupakan hasil kerja seluruh insan Pegadaian yang telah bekerja ikhlas dan antusias memajukan perusahaan.
Bapak-ibu dan rekan-rekan insan Pegadaian,Keberhasilan perusahaan saat ini tentu tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan para pendiri dan para sesepuh yang telah mendahului kita. Karena berkat keteguhan dan kerja keras-nya, kita dapat melewati berbagai zaman yang penuh tantangan, hingga akhirnya kita dapat tetap
eksis hingga saat ini,” katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, saat ini harus meneladani perjuangan, pengorbanan, dan kerja keras para pendahulu. Kita semua harus memanfaatkan momentum saat ini sebagai torehan sejarah yang akan kita tinggalkan untuk generasi yang akan datang. Seperti kita ketahui bersama, bahwa Pemerintah melalui Kementerian
BUMN selaku Pemegang Saham sedang menggulirkan program Pembentukan Ekosistem Ultramikro melalui Holding tiga perusahaan besar, yakni : BRI, Pegadaian dan PNM. Program ini merupakan upaya negara untuk mewujudkan pertumbuhan Ekonomi Nasional yang lebih cepat. Disamping itu, kondisi resesi sebagai dampak Pandemi covid-19
juga memerlukan integrasi ekosistem UMI, mengingat 50% lebih UMKM terdampak Covid-19.
Program ini sejalan dengan latar belakang pendirian PT. Pegadaian (Persero) yakni untuk menjauhkan masyarakat dari cengkraman rentenir, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan berperan aktif membantu pemerintah dalam pembangunan ekonomi.
“Saudara-saudara Insan Pegadaian yang saya banggakan, Program Pembentukan Ekosistem Ultramikro melalui Holding BRI, Pegadaian dan PNM merupakan agenda strategis pemilik perusahaan yang telah mendapatkan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK),
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Komite Privatisasi yang dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dengan demikian program ini telah melalui berbagai kajian yang panjang dan mendalam oleh para pakar, praktisi, maupun pengambil keputusan terkait strategi dan kebermanfaatan program ini bagi peningkatan ekonomi Indonesia. Keputusan Pembentukan Ekosistem Ultramikro melalui tiga perusahaan ini akan saling menguntungkan. Di sisi Pegadaian, holding akan menutup kekurangan kita dari sisi, antara lain : keterbatasan jangkauan layanan, kelemahan IT, inefisiensi penggunaan resources dan masih tingginya cost of fund.
Sehingga apabila program ini bisa diwujudkan, maka akan terjadi perluasan segmen pasar, penambahan saluran pemasaran dan distribusi, penguatan integrasi teknologi informasi, ketersediaan modal kerja yang lebih efisien, serta membuka peluang untuk pengembangan karir yang lebih luas bagi insan Pegadaian.
“Saya meyakini, bahwa kebijakan tersebut sangat bermanfaat bagi PT Pegadaian, masyarakat, khususnya pelaku usaha Ultramikro dan UMKM agar dapat naik kelas. Tidak mungkin Pemerintah diibaratkan sebagai orang tua berniat menjerumuskan sang anak, dalam hal ini PT Pegadaian. Saudara-saudara Insan Pegadaian yang saya banggakan, Pada kesempatan yang berbahagia ini, Manajemen ingin memberikan apresiasi, sebagai bentuk rasa syukur kepada berbagai pihak, atas darma bakti kepada bangsa dan negara. Dan di hari yang berbahagia ini kita berkesempatan mengundang para perwakilan atlet nasional, sejumlah pekerja seni dan perwakilan tenaga kesehatan untuk menerima bentuk apresiasi dari Perseroan atas kerja keras mereka berbakti untuk negeri. Khusus kepada insan Pegadaian yang masih aktif, maka pada hari yang berbahagia ini manajemen juga memutuskan untuk membayarkan bonus tahunan, atas kinerja tahun 2020. Saya berharap bonus ini bisa digunakan secara bijak, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan kita semua. Demikian pula, terhadap para Pensiun/purnakarya, manajemen berbagi kebahagiaan dengan memberikan sebuah apresiasi berupa insentif Rp.1 jt / pensiunan. Sebagai penutup, saya sangat mengharapkan agar seluruh Insan Pegadaian terus bekerja sama untuk menyukseskan program-program perusahaan dengan sepenuh hati. Kita semua boleh mencintai warna hitam, hijau, putih, atau biru. Tetapi kita tetap harus bersatu padu, bekerja keras, singsingkan lengan baju, untuk tegaknya perusahaan kita tercinta hari ini, esok, dan selamanya. Dirgahayu ke-120 PT. Pegadaian (Persero),” ujarnya dengan antusias. (LA-010)