Amlapura, LAKSARA.ID – Dukungan untuk untuk memenangkan pasangan calon Bupati – Wakil Bupati Karangasem Gede Dana – Artha Dipa (Dana-Dipa) pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020, datang bertubi-tubi dari berbagai kalangan masyarakat.
Dukungan ini menguat dan memunculkan kebulatan tekad yang terlihat ketika diadakan kampanye Dana-Dipa yang bertempat di Puri Kelodan Amlaraja, Amlapura, Kamis tanggal 15 Oktober 2020.
Tokoh Puri Kelodan AA Gede Sanjaya mengatakan bahwa I Gede Dana adalah orang yang tepat untuk memimpin Karangasem saat ini. “Dan kenapa kali ini kami menghadirkan menghadirkan Semeton Muslim, karena kita tidak lupa akan bisama nak lingsir. Bahwa keluarga puri dan keluarga Muslim Karangasem ada hubungan historis yang sangat kental. Ini sudah tercatat dalam sejarah,” kata AA Gede Sanjaya.
Dikatakannya, selama ini keluarga puri dan Semeton Muslim selalu selaras, karena pasti bertujuan untuk membangun Karangasem. “Maka kali inipun, kami keluarga puri dan Semeton Muslim sudah sepakat secara aklamasi untuk memilih Gede Dana, dan akan mengantarkan beliau menjadi pemimpin di Karangasem,” tegasnya.
Selanjutnya, calon Bupati Karangasem Gede Dana mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan keluarga Puri Kelodan dan Semeton Muslim. Ke depan, astungkara jika dirinya terpilih menjadi pemimpin di Karangasem, pihaknya pasti akan memperhatikan umat Muslim di Karangasem, sebagai bentuk toleransi beragama dan atas persaudaraan yang selama ini sudah terjalin dengan harmonis.
“Saya nanti bersama Pak Artha Dipa mengusung visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk menuju Karangasem Era Baru. Astungkara dapat membawa Karangasem yang lebih baik, apa problematika di Karangasem selama ini, termasuk soal minim anggaran pembangunan, dapat dicarikan solusi dengan bantuan penganggaran dari provinsi atau pusat,” katanya.
“Dari hati yang dalam yang tulus, saya meyakini bahwa keharmonisan antarumat muslim dan agama lainnya di Karangasem akan tercapai jika kesejahteraan warga tercapai. Sesungguhnya, saya sangat salut dan bangga dengan warga Muslim Karangasem yang sampai saat ini masih saling menjaga dan saling menghormati, bahkan saling menjaga silaturahmi pada setiap upacara besar. Bahkan bahasa komunikasi sehari-harinya masih tetap berbahasa Bali. Mari terus jaga persaudaraan ini,” kata Gede Dana.
Burhan selaku tokoh juga Kelian Adat Kampung Anyar Bukit menyebutkan bahwa pihaknya bersama tokoh-tokoh yang sejak dulu ngayah di Pura Bukit lereng Lempuyang siap mendukung Bapak Gede Dana. Dirinya masih ingat dengan sejarah, di mana di bisama menyebutkan bahwa harus ikut ngayah di Pura Bukit walaupun warga Muslim. “Itu sudah titah leluhur untuk ikut ngayah di pura dan di Karangasem,” ucapnya dengan bahasa Bali yang kental.
Salah satu tokoh Muslim Bukit Tabuan menambahkan mengusulkan agar Banjar Muslim juga disamakan dengan banjar-banjar adat lainnya di Karangasem. Hal ini dikarenakan Banjar Muslim di Karangasem juga banjar adat, karena ikut ngayah di pura.
Mendengar hal ini, Gede Dana menjawab mengenai dana adat dilihat dulu karena diatur oleh Perda. “Dana adat akan bisa direalisasikan jika sudah ada wilayah, parahyangan, palemahan dan pawongan. Ini akan dipelajari karena dilandasi aturan, kalau aturan sudah memenuhi syarat pasti akan diperjuangkan.
“Hubungan persaudaraan kita ini bukan hanya masalah bantuan, tetapi hati karena ada hubungan mebraya dengan Semeton Muslim,” ucap Gede Dana.
Pada akhir perbincangan, Tokoh Muslim Karangasem Adenan menambahkan, untuk umat Muslim di Karangasem agar pintar-pintar memilih pemimpin. “Pilihlah pemimpin yang dekat dengan masyarakat, jangan karena sembako dan serangan fajar akhirnya memilih pemimpin yang salah. Saya tahu betul Pak Gede Dana, dan Insya Allah Pak Gede Dana jadi bupati, dan saya yakin Pak Gede Dana mampu,” ujarnya seraya berharap jika Gede Dana nanti naik jadi bupati, agar memiliki perhatian terhadap warga kampung Muslim, pada acara yang dihadiri perwakilan umat Muslim se-Karangasem. (LA – KA1)