Selasa, Desember 3, 2024
BerandaAdvertorialSekda Dewa Indra Apresiasi Indeks Demokrasi Provinsi Bali Tunjukkan Trend Peningkatan

Sekda Dewa Indra Apresiasi Indeks Demokrasi Provinsi Bali Tunjukkan Trend Peningkatan

Denpasar, LAKSARA.ID – Regional Secretary of the Bali Province Dewa Made Indra attended the Focus Group Discussion (FGD) of the Indonesian Democracy Index (IDI) 2019 in the Province of Bali in Tabanan Room Prime Plaza Hotel San ini melampaui rata-rata nasional sebesar 72,39. Ada tiga kelompok nilai dalam pengukuran IDI yaitu buruk, sedang dan baik. Dengan angka 82,37, Bali telah berhasil mencapai posisi tertinggi.

“saya menyampaikan apreseasi atas kerja keras seluruh komponen dalam memenuhi indikator penilaian. Capaian yang diraih merupakan kontribusi dari semua pihak, termasuk dukungan dan peran aktif dari masyarakat.

Meski secara akumulatif, Bali telah berhasil menempati posisi terbaik, namun harus ada evaluasi terhadap tiga komponen yang menjadi indikator pengukuran yaitu kebebasan sipil, hak politik dan kelembagaan demokrasi. Dicermati satu per satu, ternyata indikator kebebasan sipil cenderung menurun, sedangkan hak politik dan kelembagaan demokrasi angkanya naik” ujarnya

“Kenapa menurun, apa aktifitasnya yang menurun atau tidak terekam. Grafik ini harus betul-betul kita cermati untuk penentuan langkah selanjutnya

FGD yang digelar 2 hari ini diharapkan dapat menggali dan melengkapi informasi media terkait dengan indikator yang menjadi penilaian dalam pengukuran IDI. Sebab bisa jadi belum semua fenomena demokrasi terekam oleh media. Melalui kegiatan ini nantinya diharapkan menghasilkan kompilasi data yang lebih lengkap sehingga seluruh fenomena berdemokrasi dapat terungkap. Semakin lengkap, maka nilainya akan semakin baik.

“Seluruh peserta saya harapkan mengikuti kegiatan ini dengan baik. Meskipun para ahli politik belum sepakat kalau indeks demokrasi diukur secara kuantitatif, namun hingga hari ini pengukuran secara kuantitatif itu masih menjadi cerminan kualitas demokrasi kita di daerah” imbuhnya.

Kepala BPS Bali Adi Nugroho dalam sambutanya mengatakan, pengukuran IDI dimulai dari kompilasi surat kabar yang dijadikan rujukan. FGD bertujuan melengkapi dan mengkonfirmasi data terkait pengukuran IDI.

Hasil FGD bukan penentu skor, tapi hanya tahapan pengumpulan data sehingga diperoleh kejelasan data yang dijadikan variabel pengukuran IDI. FGD Menghasilkan resume untuk menjadi data rujukan pengukuran IDI.

FGD hari pertama melibatkan Ombudsman RI Perwakilan Bali, akademisi, FKUB, media, perwakilan mahasiswa dan OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali.(010)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments