Minggu, Mei 18, 2025
BerandaAdvertorialIda Rsi Putra Manuaba Jadi Pembicara di Shree Laxmi Chandi Maha Hawana

Ida Rsi Putra Manuaba Jadi Pembicara di Shree Laxmi Chandi Maha Hawana

India, LAKSARA.ID – Bertepatan dengan Magh Purnama 24 Feb 2024 Ida Rsi Putra Manuaba sebagai pimpinan Indonesia Vedic Wisdom bersama Ida Bhagawan Yogananda dan Ida Pandita Prema Acharya diundang khusus ikut memimpin Mahayagnya Hawan ( Agni Hotra ) ditepi Sungai Sarayu yang bermaksud menguatkan Poros Perdamaian Dunia.
Lewat persembahan Api Suci yang sudah menjadi bagian tradisi Hindu Kuno ini dilaksanakan terus di Ram Janmabhoomi Ayodhya sebagai bagian juga untuk menguatkan kekuatan Murti Shri Bhagawan Rama yang distanakan ditanah kelahiran beliau. Di Ayodhya Dham ini turut hadir dan dipimpin oleh Pujya Swami Mahamandaleshwar Prakhar ji Maharaj, Ida Rsi Putra Manuaba, Shri Acharya Anantbhoda , Ida Bhagavan Nabe Yogananda, Ida Acharya Prema dan ribuan Acharya Pandit dari India, Nepal, Belanda, Indonesia.

Ida Rsi Putra Manuaba juga mengenalkan Perayaan Nyepi sebagai Perayaan Keheningan dalam Kehidupan.

Nyepi adalah warisan paling penting dari peradaban spiritual orang Bali. Bukan karena tradisinya yang unik, bukan pula karena cara-cara orang Bali menyambut tahun barunya dengan cara “diam”. Ini adalah retrtet dari Ramya ke Sunia. Dari “sarwa tatwa” ke “sunya tatwa”. Dari ramai penuh gumuruh, menuju hening sejati. Konsep ini bukanlah konsep mengada-ada. Di balik itu ada wawasan kesemestaan, tidak hanya menyangkut bumi (bhur) ini — namun menjangkau alam bhur – bwah-swah[ alam bawah, tengah, dan atas]

Di Bali Nyepi dilakukan saat “posisi” surya atau raditya tepat berada dalam posisi “wiswayana”, saat matahari tepat berada di tengah-tengah garis khatulistiwa. Jarak lintang utara dan lintang selatan sama percis dari garis khatulistuwa. Bumi, bulan, dan matahari berada dalam titik garis lurus. Dan saat siang, matahari tepat berada di atas kepala kita. Lama siang dan malam juga sama.

Saat posisi matahari berada di titik “wiswayana” dan “perjalanan” matahari menuju lintang utara -ngutarayana — orang Bali memilih waktu ini untuk melakukan “bhumi suddha”, tawur atau caru. Satu retret menyucikan bumi kembali, dengan harapan bumi selalu bisa menyangga kehidupan kita. Tawur berarti mengembalikan atau menjadikan suci unsur-unsur yang membangun bumi. Sementara “caru” berarti membuat bumi menjadi manis kembali. Ini mungkin bisa diartikan sebagai bentuk harmoni.

Menurut para pendeta, saat bumi suddha atau tawur di mana tepat digelar saat “bajeg surya”, di samping berkaitan dengan pemuliaan bumi juga berkaitan dengan pemulian Surya sebagai Siwaraditya. Matahari sebagai sumber energi segala. Tak ada makhluk, mulai dari makhluk bersel satu sampai tarap hidup makhluk paling paripurna bernama manusia tidak bisa hidup tanpa energi matahari. Seluruh rantai makanan yang sampai ke piring kita, semua bersumber dari energi matahari. Karena itu, dalam setahun, hitungan kalendar Bali, bumi dengan segala isinya perlu “diistirahatkan”. Sebab itu bumi butuh nyepi. Kita perlu hening.

Tanpa membanggakan apa yang terwarisi dalam tradisi Bali, Nyepi adalah satu-satunya warisan dunia. Karena dunia dalam kecarut-marutannya, dalam kecamuk perang, pencemaran, kerusakan lingkungan, dan lain sebagainya; sejatinya dunia butuh Nyepi. Ketika Yoga sesungguhnya adalah hening dimana dunia menjadi refleksi kebuana Alit dimana lahir kesadaran baru memuliakan diri dan kehidupan.Karenanya, tradisi Nyepi perlu mendapat perlindungan dunia dan bisa dikenalkan kita mulai mengenalkan nya di setiap oase spiritual di seluruh dunianegara melindunginya dengan mengadopsi dalam kehidupan spiritua supaya dalam setiap rangkain Nyepi di Bali, para pemulia tradisi dijauhkan dari segala gangguan, baik ngangguan dari luar maupun dari dalam begitu pun diseluruh dunia. Yoga bisa menjadi entry point.

Ida Rsi Putra Manuaba ( Walaka beliau Agus Indra Udayana) yang dianugrahi Padma Shri Award 2020 dari Presiden India mengakui TitiBanda Bharat Yatra adalah misi mengenalkan Nyepi ke Spiritual, Yoga, Kebudayaan dan Pendidikan dunia menutup pesannya dari Ayodhya India. (LA-Yog)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments