Klungkung, LAKSARA.ID – Ida Rsi Putra Manuaba pendiri Shantisena Movement & Ashram Gandhi Puri Bali ( Peraih Anugrah International Jamnalal Bajaj Award 2011 dan Padmashri Award 2020 ) disetiap perjalanan nya DharmaYatra ke India meluangkan waktu disela acara resminya mengunjungi tempat suci dan bersejarah.
Kali ini mengunjungi Hastināpura adalah sebuah kota dan Nagar Panchayat di distrik Meerut, Uttar Pradesh, India. Hastinapura berasal dari kata Hasti (gajah) + Pura (kota). Banyak kejadian dalam kisah Mahabharata yang terjadi di Hastinapura. Pada masa kini, di India, kota ini disebut Hastinapur, jaraknya 120 km dari Delhi. Di sana terdapat objek wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Kuil Jain dan Taman Nasional Hastinapur
Hastinapur adalah sebuah kota di distrik Meerut di negara bagian Uttar Pradesh, India . Hastinapura , dijelaskan dalam teks Hindu seperti Mahabharata dan Purana sebagai ibu kota Kerajaan Kuru , juga disebutkan dalam teks Jai
Peninggalan arkeologi awal di wilayah tersebut termasuk dalam budaya Tembikar Berwarna Oker yang merupakan budaya Zaman Perunggu doab Gangga Yamuna. Sekitar tahun 1200 SM wilayah ini berubah menjadi budaya Zaman Besi . Wilayah ini ditempati oleh budaya Painted Grey Ware yang berhubungan dengan Periode Kitab Suci Weda .
Dalam Mahabharata , Hastinapur digambarkan sebagai ibu kota Kerajaan Kuru di Korawa . Banyak kejadian dalam Mahabharata yang berlatar kota Hastinapur. Menurut Mahabharata , 100 Korawa bersaudara lahir di kota ini dari ibu mereka, Ratu Gandhari , istri Raja Dhritarashtra. Di tepi Budhi Gangga, dua tempat dekat Hastinapur ( Drupadi Ghat dan Karna Ghat ) merujuk pada tokoh Mahabharata .
Balarama menarik Hastinapur menuju Sungai Gangga, ditampilkan pada halaman dari serial “Bhagavata Dasamskanda”
Referensi pertama ke Hastinapur dalam Purana menampilkan kota ini sebagai ibu kota kerajaan Kaisar Bharata .
Relief batu abad ke-2 yang menggambarkan 170 Jain Tirthankar dalam posisi teratai digali di Hastinapur
Penggalian di Hastinapur dilakukan pada awal tahun 1950an oleh BB Lal , Direktur Jenderal Survei Arkeologi India . Meskipun tujuan utama penggalian ini, menurut Lal sendiri, adalah untuk mengetahui posisi stratigrafi Painted Grey Ware dibandingkan dengan industri keramik lain yang diketahui pada periode sejarah awal, Lal menemukan korelasi antara teks Mahabharata dan sisa-sisa material yang digalinya. di Hastinapur. Hal ini mendorongnya untuk menghistoriskan beberapa tradisi yang disebutkan dalam Mahabharata serta menghubungkan kemunculan Barang Berwarna Abu-abu dengan bangsa Arya di daerah hulu sungai Gangga .
Hastinapur sangat menarik di kunjungi karena masih banyak peninggalan sejarah bagi kita ,Ida Rsi Putra Manuaba sempat bertemu beberapa orang suci di Hastinapura sekarang ini, dimana menggambarkannya sebagai “pemukiman Hindu kuno” yang terletak di Sungai Gangga. Ida Rsi Putra Manuaba memaknai nya sebagai kekuatan utama bagi perjalanan Sankya Rsi nya menarik Energi dan memperoleh kekuatan mulia dari Tempat Suci Kuno dan Taman Meditasi peninggalan Kerajaan besar masa lalu yang sampai sekarang tetap menjadi panutan kehidupan, dimana didampingi Er Bharat Kasyap pendiri Bharat Yog Sport Federation.
Pada masa British India, Hastinapur diperintah oleh Raja Nain Singh Nagar, yang membangun banyak kuil Hindu di dalam dan sekitar Hastinapura. Sekarang ribuan Peyatra kunjungi Hastinapura dimana Jayanti Mata Mandir salah Satu Shaktipeeth yang sangat powerful di tempat ini dimana kita bisa merelease dan Self Healing.
Ida Rsi Putra Manuaba didampingi Hendra Kurniawan salah satu Shantisena nya asal Malang Jawa Timur. Menjadikan TitiBanda Bharat Sanggam Melali Metimpal Melajah Meyadnya dari Sankya Rsi Yatra nya. (LA-Yog)