Buleleng, LAKSARA.ID – Lewat program Bungbung Kemanusiaan, Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng melaksanakan bedah rumah untuk dua keluarga di Dusun Abasan, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada. Pembangunan bedah rumah ini secara resmi ditandai peletakan batu pertama oleh Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Buleleng Gede Suyasa yang juga merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng.
Ketua Kwarcab Pramuka Buleleng Gede Suyasa disela-sela pembangunan bedah rumah mengatakan program Bungbung Kemanusiaan saat ini diarahkan untuk membantu pemerintah menyelesaikan kemiskinan ekstrem. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu bedah rumah, disamping pemberian bantuan berupa sembako dan lain sebagainya.
“Dari program bungbung kemanusiaan kita bisa membantu untuk membedah dua rumah yang saat ini kondisinya sangat tidak layak untuk ditempati. Ini untuk menggugah rasa kemanusiaan serta mendidik pramuka Buleleng untuk lebih mengarah pada aktifitas sosial kemanusiaan,”ungkapnya.
Dua KK yaitu keluarga Made Degdeg dan Komang Darmawan yang merupakan saudara kandung sudah lama menempati rumah tidak layak huni. Dari data Dinas Sosial, Pramuka Buleleng menemukan dua keluarga tersebut dan memutuskan untuk menyalurkan bantuan dari bungbung kemanusiaan lewat bedah rumah.
“Untuk pencarian data kebetulan secara langsung saya turun kelapangan dan menemukan tempat ini sekitar delapan bulan lalu. Bahwa ditempat ini ada keluarga yang tidak punya rumah,”jelasnya.
Gede Suyasa menuturkan dengan penyaluran bantuan bedah rumah ini dapat membangkitkan rasa kemanusiaan dan kepekaan sosial anggota pramuka. Selama sumbangsih terus masuk, Bungbung Kemanusiaan akan terus berjalan. Namun akan disesuaikan bantuan apa yang harus disalurkan. Bisa bedah rumah atau penanganan bencana.
“Akan ada target selanjutnya, kalau sumbangsihnya ada maka akan kami salurkan. Apakah untuk bedah rumah atau untuk penanganan bencana karena kita juga punya tim bencana. Dan ini membutuhkan partisipasi semua khususnya anggota pramuka.
Ditempat yang sama salah seorang penerima bantuan bedah rumah Komang Darmawan menceritakan jika keluarganya telah lama menempati gubuk tidak layak huni diatas tanah warisan orangtuanya. Gubuk tersebut dibuat dengan bahan seadanya. Atapnya terbuat dari susunan seng, dinding dari kayu dan bambu ditinggali bersama istri dan ketiga anaknya. Darmawan yang merupakan pekerja serabutan mengucapkan terimakasih karena menerima bantuan bedah rumah.
“Saya berterimakasih kepada semuanya, saya bersyukur mendapatkan bantuan bedah rumah. Lahan ini merupakan warisan orang tua, luasnya sekitar 70 meter persegi namun kondisinya berupa tebing. Yang datar kami (Komang Darmawan dan Made Degdeg) buatkan tempat tinggal. Tanah ini tidak produktif, ditanami pisang juga mati,”ujarnya.
Pembangunan bedah rumah untuk dua orang warga dusun Abasan desa Panji Anom ini dilakukan dengan kolaborasi dari anggota pramuka, dinas sosial, serta guru dan siswa SMK Negeri 3 Singaraja jurusan Teknik Konstruksi dan Perumahan. Setiap rumah dianggarkan kurang lebih 20 juta rupiah dengan pengerjaan selama 15 hari per rumah. (LA-Yog)