Denpasar, LAKSARA.ID – Pointer Dialog Bahtera (Bahagia dan Sejahtera) dengan tema “Cegah Stunting Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”, di Studio Bali TV, Kamis (13/10) Ketua Pengda Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Bali, I Made Kerta Duana menyampaikan:
Ketua Pengda Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Bali, I Made Kerta Duana mengatakan bahwa yang mempengaruhi stunting atau gangguan tumbuh kembang dengan bayi pada periode 1000 hari pertama kehidupannya adalah kurangnya energi kronis (KEK)dan infeksi berulang pada tubuhnya, baik itu karena kekurangan pemenuhan gizi dan kurangnya perhatian orangtua terhadap kestabilan tumbuh kembang antara berat badan dengan usia.
Selain memperhatikan pemenuhan gizi untuk mencegah anak agar tidak mengalami gangguan kesehatan, penting juga untuk memperhatikan keberadaan anggota keluarga di tengah lingkungan yang sehat, karena ini adalah cara dan perencanaan langkah untuk menciptakan kehidupan yang sehat dan berkualitas.
Hal ini bisa dimulai dari keluarga kemudian akan menyebar ke lingkungan sekitar dan kemudian lingkungan yang lebih luas. Karena perilaku hidup bersih dan sehat dapat mulai diwujudkan dengan kondisi lingkungan bersih, menumbuhkan perilaku (tahu, mau dan mampu turut menjaga lingkungan yang bersih) dan sering mengunjungi layanan kesehatan apabila terhadap gejala kurang baik yang dirasakan oleh tubuh.
Perbaikan lingkungan yang bersih dan menciptakan masyarakat yang sehat dapat meringankan terjadinya stunting dalam masyarakat, karena apabila dilihat secara genetik stunting dapat dicegah melalui pengetahuan dan mengubah perilaku hidup yang bersih dan sehat, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap perkembangan kesehatan fisik dan mental.
PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat adalah kunci untuk mendukung lingkungan yang berkualitas (bebas dari gangguan pernapasan, bebas dari kotor dan menyebabkan jentik nyamuk). Namun hal ini tidak boleh berhenti di diri sendiri melainkan harus ditularkan kepada seluruh elemen masyarakat.
Orangtua wajib membekali diri dan memiliki kecakapan dalam melahirkan, mendidik dan memantau tumbuh kembang bayi yang sesuai dengan usia. Karena pencegahan kurang gizi dan penyakit infeksi dapat dilakukan sejak dini, dengan cara menyeimbangkan gerakan fisik, pemilihan makanan yang tepat dengan kebutuhan tubuh dan kelengkapan gizi (tidak harus mahal dan tidak harus impor namun memiliki gizi yang diperlukan oleh tubuh kita untuk berkembang dengan baik).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam rumah tangga akan sangat berkontribusi kepada pertumbuhan generasi yang sehat. Yakni dengan beberapa indikator pendukung untuk menyiapkan jamban yang bersih, tidak merokok dalam rumah agar tidak meracuni anggota keluarga lainnya (perlu ada ruang khusus untuk merokok sekalipun itu dirumah), pemenuhan gizi, penyediaan sanitasi yang bersih, ketersediaan air bersih, mencuci tangan pakai sabun, dan gerakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. (LA-Yog)