Buleleng, LAKSARA.ID – Sekalian memperingati 153 tahun Mahatma Gandhi Gandhi Jayanti and International Non-violence Day Ceremony di Kathmandu Nepal.President pertama Republic of Nepal Honorable Dr. Rambaran Yadav bersama Ida Rsi Putra Manuaba (PadmaShri Agus Indra Udayana) dan Philosopher Prof. Ram Chandra Pradhan Delhi University menjadi Pembicara Utama dalam perayaan yang dirayakan
di Nepal Charkha Prachark Gandhi Tulasi Smarak Ashram Kandaghari, Manohara, Kathmandu, Nepal pada 30th September 2022 siang ini.
Relevansi kejujuran pada pemilihan hidup sederhana dan bekerjatangan menjadi kekuatan kita,alam sudah menyediakan cukup untuk kebutuhan manusia dan bagaimana kita seharusnya memanfaatkannya dan memelihara nya dengan bijak. Eksperimen Mahatma Gandhi sangat relevan di Bali kita sehari hari dimana konsep Tri Hita Karana dan Tatwam Asi salam prakteknya setiap bulan kita memperingati dengan Perayaan Tumpek Perayaan Peradaban penyatuan.Dimana berpuncak pada Hari Raya Nyepi dimana kita merayakan keheningan dalam penyatuan sebagai puncak Yoga yang oleh Mahatma Gandhi dilakukan dalam kegiatan Memintal Charka dan kerja tangannya sehingga setiap jengkal tanah kita menghasilkan hasil untuk kehidupan kita.Jadi seharusnya 5 km kita berpijak ada yang kita olah dan manfaatkan .
Ida Rsi Putra juga mengajak kita mulai Daridranarayana yang dikenalkan Mahatma Gandhi Tuhan berwujud pada orang miskin perlu kita aplikasikannya dengan berbagi sedikit dari apa yang kita miliki, pelajaran alam yang memberikan pelajaran hidup bahwa kita harus berbagi dan juga saling menghargai.Karena hidup sesungguhnya adalah Pelayanan.Presiden Rambaran Yadav menutup menguatkan apa yang Ida Rsi Putra Manuaba sampaikan sebelumnya mari kita kuatkan Hand in Hand sebagai kekuatan kebangkitan,memuliakan alam juga memuliakan kehidupan sehingga banyak yang harus kita lanjutkan dalam kehidupan Pasca Pandemi.Nepal butuh semua.Seperti juga Bali yang kaya akan Temple nya yang indah seperti juga Nepal punya PasupatiNath Temple kedepan jaringan spiritual yang terbangun sekarang mari kita kuatkan bersama .
Gandhi Jayanti kali ini menjadi kekuatan kita membangun persaudaraan antar bangsa ajak beliau kita kembangkan Spiritual sebagai Bhakti kemanusiaan.
Indonesia dan Nepal mempunyai sejarah peradaban besar juga dengan kekayaan budaya dan bahasa yang beragam beliau mengajak menguatkan kita bersama terus memberikan orang muda saling menguatkan persaudaraan , Presiden Rambaran Yadav mengapresiasi penuh usaha PADMASHRI Agus Indra Udayana membangun jaringa people to people dan beliau senang akan mensuport kalau banyak scholar juga ke Nepal menggali sejarah yang mungkin bisa dirakit bersama kembali.
Prof Ram Chandra Pradhan Scholar sangat mendukung Ide Presiden pertama Nepal dan Agus Indra Udayana nama Walaka Ida Rsi Putra Manuaba pendiri dan Pengasuh Ashram Gandhi Puri peraih Internasional Jamnalal Bajaj Award 2011 atas usahanya mengenalkan dan mengembangkan ideal MahatmaGandhi atas berdirinya Ashram Gandhi Puri 25 tahun sudah 2022 ini.Dash to Diamond Project Constructive Work of Shantisena Ashram diaplikasikan dalam Astakamala Project Konstruktif Work yang Inovatif Kreatif Inklusif dan kolaboratif harus menjadi Triangle Indonesia India Nepal dengan People to People Partnership and Networking kita membangun bibit generasi kegenarasi lewat Networking kita saling melengkapi dan membangun yang baru dalam.konteks Jaman.
Karenanya mari kita sebarkan terus benih Dialog sebagai awal langkah kita pada program nyata bersama orang muda .Presiden Nepal Rambaran Yadav memberikan kenang kenangan patung Dewi ala Nepal dari Pancadatu.Beliau menawarkan tahun depan Ida Rsi Putra Manuaba lebih lama di Nepal dan berbicara dikampus untuk mengikatkan serta menguasai persaudaraan.
Semoga Spirit Nyepi di Bali nanti mendunia sebagai pelajaran menepi dan sejenak hidup pada keheningan dan kasih.
Yang berwujud pada tindak.Menjaga dunia Damai tugas kita bersama.
Ida RSI Putra didampingi I Dewa Gede Dika Yasa Shantisena Ashram Gandhi Puri mahasiswa tingkat akhir Fakultas Arsitektur Warmadewa, Exchange Program Indonesia India Nepal ini akan menjadi bagian Study Tour komprehensif pembangunan peradaban baru tanpa menghilangkan yang lama. (LA-Yog)