Kamis, Desember 12, 2024
BerandaBadungFTP Unud Teliti Jeruk Siam Kintamani Model 'Zero Waste', Ampas Dijadikan...

FTP Unud Teliti Jeruk Siam Kintamani Model ‘Zero Waste’, Ampas Dijadikan Biskuit

Badung, LAKSARA.ID – Bali memiliki komoditi pertanian unggulan yaitu buah jeruk Siam Kintamani. Selama ini, buah jeruk Siam Kintamani dimanfaatan sebagian besar sebagai buah meja yang banyak dikonsumsi segar. Namun ternyata masih ada permasalahan disaat panen raya di mana harga di petani sangat rendah karena kelebihan produksi dibandingkan permintaan.

Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Unud melakukan penelitian “zero waste” proses buah jeruk Siam Kintamani yang bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali dan LPPM Unud.

Tim peneliti terdiri dari Dr Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati STP MSi,Prof Dr Ir I Nengah Kencana Putra MS, Ir Putu Timur Ina MS, Ir Gusti Ayu Ekawati MS, dan Anak Agung Istri Sri Wiadnyani STP MSc.

Penelitian ini melakukan penerapan pengolahan jeruk siam dengan model “zero waste” proses yaitu model pengolahan jeruk siam kintamani yang memanfaatkan semua bagian buah jeruk menjadi 4 produk pangan di KWT Dewi Catur, Desa Catur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli.

Ketua tim pelaksana Dr Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati, STP MSi, melaporkan bahwa Buah jeruk siam Kintamani bisa diolah dari sari buah, ampas buah, kulit buah bahkan sampai biji buahnya. Yang selama ini kebanyakan diolah adalah dari bagian sari buahnya, namun sisa dari hasil perasan sari buah jeruk menghasilkan ampas buah dan dapat dijadikan biskuit jeruk Siam Kintamani.

Bagian kulit buah dapat diolah menjadi teh herbal celup jeruk Siam Kintamani dan bagian biji jeruk diolah menjadi kopi mix jeruk Siam Kintamani. Keempat produk tersebut setelah diuji laboratorium mengandung komponen yang berpotensi sebagai antioksidan yang masih diperlukan untuk meningkatkan sistem imun di masa transisi pandemic Covid 19.

Selain itu, Dr Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati STP MSi, juga mengatakan bahwa model pengolahan “zero waste” dapat diterapkan sebagai salah satu langkah mengatasi permasalahan harga murah pada komoditi ungggulan pertanian lainya seperti salak dan mangga. Sehingga bisa menjadi solusi dalam mengatasi over produksi saat panen raya. Buah yang dipanen bisa diolah menjadi produk turunannya yang memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan buah segar.

Penerapan hasil penelitian dilakukan dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan langsung kepada KWT Dewi Catur, Desa Catur Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Proses pendampingan dan diskusi kepada KWT dilakukan untuk menghasilkan produk olahan dari jeruk siam Kintamani.

Empat jenis produk yang dihasilkan yaitu :

  1. Kintasari : pengolahan sari buah jeruk (air jeruk)
  2. Kintalit : pengolahan kulit jeruk menjadi teh herbal celup
  3. Kintaji : pengolahan biji jeruk menjadi kopi mix jeruk siam Kintamani
  4. Kintapas : pengolahan ampas jeruk menjadi biscuit

Dr Gusti Ayu Kadek Diah Puspawati STP MSi, beserta tim berharap melalui kegiatan kerja sama yang dilakukan semoga dapat menjadi sebuah solusi bagi masyarakat, tepatnya di KWT Dewi Catur, Desa Catur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli untuk dapat mengolah seluruh bagian dari buah jeruk siam Kintamani dan meningkatkan nilai tambah jeruk siam Kintamani yang melimpah saat panen raya.(LA-BD)

Sumber: www.unud.ac.id

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments