Yogyakarta, LAKSARA.ID – Lembaga Pers Mahasiswa Suara Satwa (LPM SS) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana kembali meraih penghargaan dalam SPS Award Ke-13 Tahun 2022. LPM SS berhasil membawa pulang Bronze Award dalam kategori ISPRIMA. Kategori ini merupakan ajang pemberian apresiasi bagi sampul muka (cover) Pers Mahasiswa terbaik se-Indonesia.
LPM SS hadir pada malam penganugerahan yang diwakili Rahma Anissa Prayoko selaku Pimpinan Umum, Rindar Mentari Nusanti Putri selaku Pimpinan Redaksi dan Muhammad Hasby Arrizki Akbar selaku Koordinator Distribusi dan Periklanan, didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. I Wayan Sudira, M.Si.
Malam penganugerahan SPS Award kepada media massa yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) ini dilaksanakan di Jogja National Museum, pada Selasa (29/3/2022). Dengan mengusung tema “Merawat Jurnalisme, Mengokohkan Nasionalisme”, penganugerahan bagi insan media massa baik cetak maupun digital ini bisa diselenggarakan secara luring setelah dilakukan secara online pada tahun 2021.
SPS Award terdiri dari 4 kategori penghargaan yaitu IPMA (Indonesia Print Media Award), InMA (Indonesia Inhouse Magazine Award), ISPRIMA (Indonesia Student Print Media Award) dan IYRA (Indonesia Young Readers Award).
Pada malam penganugerahan, selain dihadiri oleh Ketua Harian SPS Pusat, Januar Pribadi Ruswita dan Pengurus SPS Pusat, telah hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya serta Pengurus SPS Cabang se-Indonesia, pimpinan lembaga pemerintahan, swasta, dan pengelola media internal sejumlah perguruan tinggi.
Januar Pribadi dalam sambutannya mengatakan, tema “Merawat Jurnalisme, Mengokohkan Nasionalisme” diangkat dengan harapan bahwa dengan semakin berkualitasnya media, maka masyarakat akan melirik media tersebut baik berupa cetak maupun digital. Dengan demikian maka masyarakat akan lebih tergugah untuk membaca sehingga hoax akan jauh berkurang.
“Media harus kreatif dalam menyajikan perwajahan dan konten-konten yang terjaga untuk memperkuat jurnalisme yang berkualitas. Juga harus kaya dengan ide-ide baru yang bisa mendekatkan keberadaan medianya dengan pembaca atau publik,” kata Januar. (www.unud.ac.id)