Karangasem, LAKSARA.ID – Hari-hari menjelang hari-H perayaan Galungan dan Kuningan semakin dekat, yang mana situasi masih dalam masa pandemi Covid-19.
Memaknai perayaan Hari Raya Galungan di tengah suasana pandemi Covid-19 yang jatuh pada tanggal 10 November 2021, Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, mengajak seluruh umat Hindu senantiasa ‘mulat sarira’ dalam perayaan Galungan.
Mengingat pandemi global yang sudah berjalan menuju endemi, pihaknya berharap agar masyarakat dapat merayakan Hari Raya Galungan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Serta menerapkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Guna mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, secara Sekalaa-Niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno, yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara ekonomi dan berkepribadian alam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi.
Bupati Gede Dana juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Karangasem agar tetap mengimplementasikan nilai adiluhung leluhur, yaitu “segilik seguluk salunglung sabayantaka”.
Terkait dengan kondisi dan situasi yang sudah membaik menuju endemi, di mana pariwisata sudah akan mulai bangkit kembali, Bupati Gede Dana juga sudah meresmikan beberapa ikon khas Karangasem. Di antaranya Buah Salak Sibetan dan juga Bunga Kasna. Ke depan diharapkan masyarakat mampu menjaga produk asli Karangasem ini agar dikenal dunia.
“Perayaan Hari Raya Galungan menjadi kesempatan untuk kita memakai produk khas Karangasem seperti Salak Sibetan serta Bunga Kasna sebagai sarana, agar dapat diperkenalkan serta dilestarikan. Rahajeng nyanggra Rahina Galungan lan Kuningan. Rahayu … rahayu … rahayu …. ” ujar Gede Dana. (LA-KR1)