Buleleng, LAKSARA.ID- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa menyerahkan bantuan persediaan cadangan (buffer stock) kepada korban yang beberapa bagian rumahnya tertimbun tanah akibat longsor di Tejakula.
Bantuan diserahkan langsung kepada korban sekaligus pemilik rumah Jro Mangku Suci di kediamannya, Sabtu (6/11).
“Saat ini kita bisa beri bantuan. Kemarin dari pihak BPBD juga sudah memberi bantuan. Saat ini ada dari Dinas Sosial berupa sembako, terpal dan perlengkapan dapur lainnya. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban yang dipikul oleh korban,” ucap Suyasa saat ditemui usai penyerahan dan peninjauan lokasi longsor.
Suyasa menjelaskan, melihat kondisi di lokasi longsor, rumah yang terkena longsor sebelumnya memang sudah retak akibat akibat gempa. Ini bisa dilihat dari ruas-ruas temboknya. Ketika hujan deras kemarin yang mengguyur Buleleng menjadi penyebab tergerusnya bagian rumah korban.
“Memang prosesnya dari gempa sebelumnya juga ada beberapa ruas tembok yang sudah mulai retak. Kebetulan hujan deras beberapa hari kemarin lalu mengakibatkan tembok rumahnya jebol termasuk bak airnya juga jebol jatuh ke sungai,” jelasnya.
Terkait dengan perbaikan rumah korban, memerlukan proposal dari desa yang nantinya akan diajukan ke provinsi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Ini dilakukan mengingat bahwa peristiwa ini tidak termasuk sebagai bencana daerah. Masuk ke bantuan sosial tidak terencana yang sifatnya sangat lokalistik. “Jadi tidak secara sistemik sehingga tidak masuk ke dalam kategori bencana daerah. Saya harapkan proposal dari desa terkait ini dapat dikirim secepatnya agar nilai dari kebutuhan yang diperlukan menjadi jelas,” ujar Suyasa.
Suyasa juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap cuaca yang belakangan ini sangat ekstrem. Memberikan sikap yang mitigasi atas potensi-potensi bencana yang bisa terjadi di sekitar. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ada cuaca ekstrem dalam seminggu ini. Sehingga seluruh masyarakat memang harus berhati-hati mencermati potensi-potensi bencana yang ada di sekitarnya. “Dan pada akhirnya bisa memberikan sikap mitigasi yang lebih. Melakukan upaya pencegahan dini terhadap adanya bencana terutama menghadapi dampaknya,” imbau dia setelah meninjau lokasi bencana.
Ditemui di kediamannya, Jro Mangku Suci memaparkan kronologi bencana yang menimpanya. Peristiwa itu terjadi dini hari tanggal 5 November sekitar pukul 01.00 WITA saat ia dan keluarganya sedang istirahat. Lalu kemudian mendengar suara bangunan runtuh. Benar saja, dirinya mendapati bahwa bagian dapur yang menempel jadi satu dengan kamar mandi sudah rubuh ke bagian bawah tertimbun oleh tanah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini hanya saja Jro Mangku Suci menderita kerugian materiil. (LA-BL1)