Sabtu, Februari 15, 2025
BerandaAdvertorialDPRD Bali Setujui Perubahan APBD SemestaBerencana Tahun Anggaran 2021

DPRD Bali Setujui Perubahan APBD SemestaBerencana Tahun Anggaran 2021

Denpasar, LAKSARA.ID- DPRD Provinsi Bali menyetujui perubahan atas AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) SemestaBerencana Tahun Anggaran 2021. Selain itu, dewan jugamenyetujui penetapan Perda Tentang Retribusi PerizinanTertentu. Persetujuan penetapan itu disampaikan KetuaDPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama pada SidangParipurna ke-26 DPRD Bali Masa Sidang II Tahun 2021 yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (27/9/2021).

Ketua DPRD Adi Wiryatama menyampaikan, dengandisetujuinya perubahan APBD Semesta Berencana TahunAnggaran 2021, postur anggaran Pemprov Bali mengalami penurunan sebesar Rp. 636, 56 miliar yaitudari Rp. 8,537 triliun menjadi Rp. 7.903 triliun. Bersamaandengan penetapan APBD Perubahan Tahun Anggaran2021, DPRD Bali juga menyetujui penetapan PerdaTentang Perizinan Khusus yang merupakan inisiatifdewan. Dengan keluarnya penetapan persetujuan ini, AdiWiryatama menambahkan bahwa dua produk hukum inibisa diproses lebih lanjut agar dapat segera dilaksanakan.

Atas persetujuan penetapan tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan terima kasih dan apresiasiatas kerja keras jajaran DPRD Bali yang telah membahasdua rancangan peraturan daerah sesuai tahapan danmekanisme yang berlaku. Dalam proses pembahasan duaRanperda ini, ia dapat merasakan sinergi yang baik antarajajaran eksekutif dan legislatif sehingga dapatmenunjukkan kinerja yang produktif. Ia berpendapat, dinamika yang terjadi selama tahap pembahasan adalahhal yang wajar sebagai bentuk dukungan terhadapoptimalisasi kinerja pemerintah dalam melaksanakantugas pembangunan dan pengabdian kepada masyarakat. Selama masa pembahasan, pihak eksekutif dan legislatiftelah memberikan penjelasan lengkap terhadap ranperdayang diajukan sehingga mengerucut pada persepsi yang sama. Sejumlah catatan yang diberikan oleh dewan akandijadikan pedoman dalam implementasi kebijakanpembangunan di masa yang akan datang. 

Sesuai mekanisme, Ranperda yang telah disetujui olehdewan akan diajukan ke Kementerian Dalam Negeridalam waktu paling lambat tiga hari sehingga bulan depanperaturan tersebut diharapkan bisa efektif berlaku. Masihdalam sambutannya, Gubernur Koster mengapresiasiinisiatif dewan mengajukan Ranperda Tentang PerizinanKhusus. Menurutnya, Bali sangat membutuhkan payunghukum agar dapat menggali sumber PAD baru. Berkaitandengan itu, saat ini gubernur juga tengah membahassejumlah sumber pendapatan baru diantaranya labelling (penerapan label) produk daerah lain yang diekspormelalui Bali. Gubernur yang juga menjabat sebagai KetuaDPD PDIP Bali ini menyebut, selama ini Bali menjadi hub bagi berbagai jenis produk daerah lain yang akan dieskporke berbagai negara. “Nah, dari situ kita belum dapat apa-apa karena belum ada regulasi. Padahal banyak hasilproduk pertanian, kelautan dan industri kreatif daerah lain yang diekspor menggunakan nama Bali, tapi kita tak dapatbenefit,” ujarnya. Jika regulasi itu bisa diwujudkan, nantinya akan diterapkan sertifikasi label Bali yang diharapkan bisa menjadi sumber PAD baru danmendongkrak pendapatan Daerah Bali. Selain labelling produk, dirancang pula penerapan portal satu pintu bagipariwisata Bali. 

Mengakhiri sambutannya, Gubernur jebolan ITB inimenyinggung keberhasilan Bali dalam mengendalikanpandemi Covid-19. Dia menyampaikan, perkembanganpandemi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir sudahsemakin membaik. Merujuk data per tanggal 26 September 2021, penambahan angka terkonfirmasi positifCovid-19 hanya sebanyak 85 orang, sembuh 148 orang dan yang meninggal 4 orang. “Ini angka terendah dalambeberapa bulan terakhir. Kesembuhan kita juga telahmencapai 95 persen. Kasus aktif menurun signifikan daribulan Agustus yang mencapai 12 ribu, saat ini hanya1.749,” bebernya. Disebutkan olehnya, keberhasilan Bali dalam pengendalian Covid-19 tak terlepas dari dukunganseluruh elemen, khususnya jajaran DPRD Bali yang mendukung Pemprov Bali mendanai isolasi terpusat di kabupaten/kota. Sejalan dengan tingkat kasus yang makinmelandai, Pemprov Bali juga terus mengintensifkanprogram vaksinasi. Berdasarkan catatan yang ia peroleh,realisasi vaksinasi tahap 1 mencapai 97 persen, khususyang berKTP Bali, 87 persen. “Sedangkan untuk vaksinasitahap ke-2, realisasi kita telah mencapai 75 persen, khusus yang berKTP Bali sebanyal 70 persen,” urainya. Guna mengoptimalkan capaian vaksinasi, Gubernur jugatelah meminta penambahan target kepada pusat. “Awalnya kalau target 70 persen, kan kita mendapatalokasi vaksin untuk 3 juta penduduk. Saya minta target itu ditambah menjadi 3,4 juta penduduk dan itu telahdisetujui,” tandasnya. Melalui masifnya program vaksinasiini, ia berharap herd immunity akan tercapai padapertengahan bulan Oktober sehingga perekonomian Bali secepatnya pulih. Khusus terkait upaya pemulihanekonomi Bali, Gubernur juga mengeluarkan Surat Edaranpembukaan objek wisata, mall dan swalayan dengankapasitas 50 persen. Melalui kebijakan ini, ia berharappertumbuhan ekonomi makin membaik pada triwulan ke-4 tahun ini. Kendati Covid-19 sudah mulai bisa dikendalikan, Gubernur kelahiran Desa Sembiran ini tetap mewanti-wanti agar kampanye ketaatan menerapkan protocol kesehatan tetap digalakkan di masyarakat. (LA-DP1).

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments