Klungkung, LAKSARA.ID – Pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Untuk wilayah Bali, kegiatan upacara adat ataupun keagamaan sering kali dituding sebagai penyebab meningkatnya penyebaran kasus Covid-19. Di mana, kegiatan keagamaan seperti upacara pernikahan dan ngaben, memang menimbulkan kerumunan banyak orang.
Kadis Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni menjelaskan kalau memang kegiatan upacara adat cukup banyak di Bali, akan tetapi itu sudah diatur oleh tim protokol kesehatan di antaranya dari Polres, TNI, Satpol PP. Kalau dilihat dari jumlah kasus Covid -19 di Kabupaten Klungkung, sebenarnya tidak banyak dibandingkan kabupaten lain paling berkisar dua digit antara 10 -12 atau paling tinggi berkisar 14 – 15. Biasanya sebelumnya berkisar di angka 10.
“Karena jumlah penduduk di Kabupaten Klungkung sedikit jadi terkesan tinggi,” jelasnya ketika dikonfirmasi di kantornya, baru-baru ini.
Langkah yang diambil terkait hal tersebut ialah dengan meningkatkan komunikasi, koordinasi dan monitoring sesuai dengan tupoksi masing – masing. Seperti Polres dengan kedisplinan protokol kesehatan sedang kami di kesehatan tracing, testing dan treatment.
Menyinggung terkait rencana pemerintah akan dibukanya pariwisata bulan Juli mendatang, Swapatni mengatakan sesuai dengan edaran dari Kementerian Kesehatan, maka pihaknya akan fokus pada penerapan protokol kesehatan serta mempercepat vaksinasi Covid-19 sesuai dengan jumlah vaksin yang diterima.
“Untuk vaksin tidak ada kendala karena jumlahnya sudah dipatok, kami sudah menerima 1.500 vaksin sampai sekarang masih ada 800 dan kita bekerja sesuai dengan tahapan di mana sekarang untuk publik dan lansia tahap kedua. Kuncinya adalah penerapan dan pendisplinan protokol kesehatan,” tegasnya. (LA-YUT)