Denpasar, LAKSARA.ID – Utamaning Yadnya Gria Batur, Desa Adat Intaran Sanur Kauh Denpasar Timur, melakukan aksi sosial kemanusiaan sebagai bentuk kepedulian tentang kesehatan.
Aksi sosial yang dilakukan ialah semprot disinfektan dan fogging untuk mencegah jentik nyamuk serta edukasi secara tulisan dan untuk memutus rantai virus Covid-19 di wilayah Utamaning Yadnya Griya Batur dan lingkungan Banjar Pekandelan, Desa Adat Intaran Sanur Kauh, mengingat masih dalam situasi masa pandemik agar tetap mengindahkan protokol kesehatan yang di tentukan ( sosial distancing serta physical distancing tgl 6-7 Juni.
Aksi lingkungan ini digagas oleh founder Utamaning Yadnya sekaligus kepala keluarga Griya Batur yakni Ida Bagus Anom beserta pendamping Ida Ayu Mayuni (Dayu Mayun) serta didampingi sejumlah tokoh terkait.
Ida Bagus Anom menegaskan, merujuk pada imbauan Pemerintah Provinsi Bali yang meminta kepada seluruh warga masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda , tokoh politik, dan elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam upaya memutus rantai virus Covid- 19 serta mencegah berkembang biak nyamuk DBD mengingat musim sudah memasuki pancaroba.
Adapun edukasi yang diberikan agar tetap melakukan 3M ( Menutup, Mengubur, Menguras ) agar jentik nyamuk tidak berkembang biak , melakuakan physical distancing, pakai masker bila keluar rumah, selalu cuci tangan selesai aktivitas, pola hidup sehat serta olahraga dan yang penting tidak panik dan stres agar daya tahan tubuh kita tidak melemah.
“Sejak imbauan sering saya lihat di media cetak atau sosial kami dari pihak Utamaning Yadnya Griya Batur kurang lebih sudah saya siapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat ) mengingat di griya ini banyak yang bertamu dengan keperluan konsultasi membuat banten serta memesan banten untuk yadnya sehingga sejak awal kami mengimbau kepada tamu untuk cuci tangan, physical distancing dengan memberi jarak 1 meter,” ujar Ida Bagus Anom yang didampingi dokter keluarga dr Indra Ade.
Selanjutnya, Ida Bagus Anom menyatakan soal pemberitaan sebelumnya bahwa Utamaning Yadnya Griya Batur diberitakan salah satu dari asisten rumah tangga terkena Covid-19. “Akhirnya kami sempat dirappid test di griya dan hasilnya negatif, namun setelah itu kami tidak diberikan pengarahan kembali tentang edukasi ini, sampai kami diberitakan membandel di media sosial dan kami juga dijemput untuk melakukan isolasi di rumah singgah bersama istri saya ( Ida Ayu.Mayun ) serta 5 asisten Utamaning Yadnya dengan pengawalan. Setelah hasil swab asisten rumah tangga kami negatif dan kami juga semua sehat. Astungkara,” tambahnya.
Sementara itu, Wayan Mudana sebagai Petengen Desa Adat Intaran yang hadir pada kesempatan itu ketika dimintai keterangan tentang berita – berita sebelumnya berkembang di media sosial mengatakan kejadian ini hanyalah miss komunikasi saja. “Saya meminta kepada masyarakat Desa Adat Intaran, karena permasalahan ini sudah selesai tidak ada lagi yang perlu diperpanjang dan dipermasalahkan. Mari kita semuanya instrospeksi diri masing – masing. Apa yang sudah terjadi, memang sudah terjadi. Tapi untuk selanjutnya mari kejadian ini dipakai pelajaran,” ujarnya.
Harapannya semoga tidak ada lagi permasalahan di Desa Intaran dan agar desa ini bisa mendapatkan kemakmuran. “Mari kita kembali lagi ke kehidupan kita masing-masing. Semoga tidak ada yang punya pikiran tidak baik,” ucap Wayan Mudana.
Acara ini dihadiri oleh Petengen dan Penyarikan Desa Adat Intaran, para Jro Mangku Desa Adat dan Banjar Adat, para tokoh masyarakat, serta keluarga dan kerabat geria. Pada kesempatan itu juga disumbangkan peralatan cuci tangan, hand sanitizer, serta paket disinfektan kepada krama desa adat. (010)