Denpasar, Laksara.id – Sektor kesejahteraan masyarakat belum terjadi pemerataan di wilayah Bali. Termasuk di lingkup Kabupaten Tabanan.
Hal ini mengundang keprihatinan seorang Srikandi PDIP sekaligus caleg terpilih DPRD Tabanan, Ni Made Rahayuni. Atas dasar keprihatinan itu, wanita yang akrab dipanggil Rahayuni ini getol berbagi ilmu tata rias kecantikan kepada masyarakat.
Sejak tahun 1996, wanita yang memiliki tiga putra putri ini dengan suka rela mengajari seni tata rias wajah pada generasi muda dan masyarakat Tabanan. “Dengan memiliki keterampilan, warga senantiasa mempunyai bekal untuk hidup mandiri dengan kemampuan finansial yang mencukupi. Kemandirian diperlukan, sehingga perekonomian keluarga menjadi kokoh, yang pada gilirannya kesejahteraan pun meningkat,” ujarnya.
Hal ini mengundang keprihatinan seorang Srikandi PDIP sekaligus caleg terpilih DPRD Tabanan, Ni Made Rahayuni. Atas dasar keprihatinan ini, wanita yang akrab dipanggil Rahayuni ini getol berbagi ilmu tata rias kecantikan kepada masyarakat.
Semenjak tahun 1996, wanita yang memiliki tiga putra putri ini dengan suka rela mengajari seni tata rias wajah pada generasi muda dan masyarakat Tabanan. “Dengan memiliki keterampilan, supaya warga mempunyai bekal untuk hidup mandiri agar kemampuan finansial keluarga lebih mencukupi dan kesejahteraannya meningkat. Kemandirian ini diperlukan sehingga perekonomian keluarga menjadi kokoh,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, DPD Partai PDI Perjuangan ini menegaskan, dirinya memiliki kemampuan di bidang tata rias, karena telah mengikuti serangkaian kursus hingga dinyatakan mumpuni. Rahayuni kemudian mendirikan salon pertama di Jalan Gajah Mada, Tabanan, dengan nama ‘Candra Dewi’.
“Saat itu, keluarga dalam keadaan cukup sebenarnya. Suami I Ketut Swardika adalah dosen di Universitas Udayana dan telah diberi wewenang keluarga untuk mengurus usaha bungalow di Kuta. Namun saya ingin memiliki kegiatan yang bermanfaat, sehingga membuka usaha salon. Beberapa tahun kemudian, saya juga membuka lembaga kursus tata rias, yang dipercaya menjadi tempat uji kompetensi,” katanya.
Berawal dari kegiatan membuka lembaga pelatihan tata rias yang diberikan secara gratis, serta dilengkapi pelatihan senam, membuat Rahayuni lambat laun menjadi dikenal masyarakat. Kiprahnya berbagi ilmu secara cuma-cuma, membuatnya mendapat tempat tersendiri di kalangan warga Tabanan.
Hal ini membuatnya mampu menangguk 4.289 suara dari Dapil I Kecamatan Tabanan-Kerambitan pada Pemilihan Legislatif 2019, sekaligus mengantar Rahayuni menuju kursi DPRD Tabanan. “Ke depan saya tetap konsisten memajukan skill generasi muda, ibu PKK atau siapapun yang ingin mendalami seni tata rias, silahkan datang dan belajar gratis. Saya semata-mata ingin berbuat atau ‘ngayah’ supaya masyarakat bisa sejahtera setelah menekuni pendidikan nonformal,”ujarnya. (LA-KSP)
,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, DPD Partai PDI Perjuangan ini menegaskan, dirinya memiliki kemampuan di bidang tata rias, karena telah mengikuti serangkaian kursus hingga dinyatakan mumpuni. Rahayuni kemudian mendirikan salon pertama di Jalan Gajah Mada, Tabanan, dengan nama ‘Candra Dewi’.
“Saat itu, keluarga dalam keadaan cukup sebenarnya. Suami I Ketut Swardika adalah dosen di Universitas Udayana dan telah diberi wewenang keluarga untuk mengurus usaha bungalow di Kuta. Namun saya ingin memiliki kegiatan yang bermanfaat, sehingga membuka usaha salon. Beberapa tahun kemudian, saya juga membuka lembaga kursus tata rias, yang dipercaya menjadi tempat uji kompetensi,” katanya.
Berawal dari kegiatan membuka lembaga pelatihan tata rias yang diberikan secara gratis, serta dilengkapi pelatihan senam, membuat Rahayuni lambat laun menjadi dikenal masyarakat. Kiprahnya berbagi ilmu secara cuma-cuma, membuatnya mendapat tempat tersendiri di kalangan warga Tabanan.
Hal ini membuatnya mampu menangguk 4.289 suara dari Dapil I Kecamatan Tabanan-Kerambitan pada Pemilihan Legislatif 2019, sekaligus mengantar Rahayuni menuju kursi DPRD Tabanan. “Ke depan saya tetap konsisten memajukan skill generasi muda, ibu PKK atau siapapun yang ingin mendalami seni tata rias, silahkan datang dan belajar gratis. Saya semata-mata ingin berbuat atau ‘ngayah’ supaya masyarakat bisa sejahtera setelah menekuni pendidikan nonformal,”ujarnya. (LA-KSP)