Rabu, Oktober 29, 2025
BerandaDenpasarGadung (Dioscorea hispida): Umbi Beracun yang Jadi Sumber Pangan dan Obat Tradisional

Gadung (Dioscorea hispida): Umbi Beracun yang Jadi Sumber Pangan dan Obat Tradisional

Denpasar, Laksara.id – Tanaman gadung dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia sebagai umbi liar yang unik — beracun jika dikonsumsi mentah, namun bisa menjadi sumber pangan bergizi tinggi bila diolah dengan benar. Di balik sifat alaminya yang berbahaya, gadung (Dioscorea hispida) juga menyimpan banyak manfaat kesehatan, bahkan telah digunakan dalam pengobatan tradisional sejak ratusan tahun lalu.

1. Sumber Karbohidrat Alami

Gadung merupakan salah satu sumber karbohidrat kompleks yang dapat menjadi alternatif pengganti nasi atau singkong. Setelah melalui proses perendaman dan penghilangan racun (biasanya dengan air mengalir selama beberapa hari), umbi gadung dapat diolah menjadi bahan makanan seperti keripik, tiwul, atau campuran tepung tradisional.

2. Menurunkan Kadar Kolesterol

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa dioskorin dan serat alami pada gadung membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Dengan konsumsi yang tepat, gadung dapat berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

3. Mengatasi Nyeri dan Peradangan

Dalam pengobatan tradisional, ekstrak gadung sering dimanfaatkan untuk membantu meredakan nyeri sendi, rematik, dan pembengkakan. Kandungan saponin dan alkaloid di dalamnya memiliki efek antiinflamasi yang mampu membantu mengurangi rasa sakit.

4. Menenangkan Sistem Saraf

Beberapa daerah di Nusantara menggunakan gadung sebagai ramuan untuk menenangkan saraf dan membantu tidur lebih nyenyak. Efek ini didapat dari senyawa alami dalam umbi yang bekerja sebagai penenang ringan, meskipun penggunaannya harus sangat hati-hati agar tidak menimbulkan efek toksik.

5. Mengatasi Gatal dan Masalah Kulit

Air hasil rendaman gadung yang sudah melalui proses detoksifikasi kadang dimanfaatkan sebagai obat luar untuk mengatasi gatal-gatal, luka ringan, atau infeksi kulit. Namun, penggunaannya harus benar-benar dipastikan aman dan bebas racun.

⚠️ Perhatian!

Gadung mengandung sianida alami (HCN) dan senyawa beracun lainnya. Karena itu, tidak boleh dikonsumsi mentah. Proses penghilangan racun harus dilakukan dengan benar — biasanya melalui perendaman di air mengalir selama 3–5 hari disertai pengirisan tipis sebelum dimasak.

Penutup

Di balik sifat beracunnya, gadung menyimpan potensi besar sebagai sumber pangan dan herbal tradisional. Dengan pengolahan yang tepat, umbi ini bisa menjadi contoh nyata bagaimana kearifan lokal mampu mengubah bahan berbahaya menjadi sumber gizi dan pengobatan alami yang bermanfaat bagi masyarakat. (LA-IN)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments