Denpasar, Laksara.id -Di tengah tantangan perubahan iklim yang makin nyata, kehadiran bunga Tabebuya yang bermekaran di berbagai sudut kota menjadi pengingat bahwa keindahan alam masih tetap bertahan dan mampu menyegarkan suasana perkotaan.
Tabebuya, pohon yang berasal dari Brasil ini, belakangan menjadi primadona dalam program penghijauan kota. Selain tahan terhadap cuaca panas dan kondisi tanah perkotaan yang minim, Tabebuya juga dikenal dengan bunganya yang indah menyerupai bunga sakura. Warna-warninya yang mencolok seperti kuning, merah muda, dan putih menciptakan pemandangan yang memanjakan mata, terutama saat mekar serentak di musim kemarau.
Pemandangan deretan Tabebuya yang berbunga tak hanya memperindah tata ruang kota, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dan wisatawan. Banyak yang sengaja berhenti untuk berfoto atau sekadar menikmati suasana teduh di bawahnya.
Mekarnya Tabebuya sekaligus menjadi simbol ketahanan alam di tengah krisis iklim. Saat banyak tanaman lain kesulitan bertahan karena cuaca ekstrem, Tabebuya justru tetap tumbuh dan berbunga indah. Hal ini membuktikan pentingnya memilih jenis tanaman yang adaptif dan ramah iklim dalam strategi penghijauan kota.
Selain memberi nilai estetika, keberadaan Tabebuya juga membantu menurunkan suhu lingkungan, mengurangi polusi udara, serta menjadi habitat bagi burung dan serangga penyerbuk. Dengan penanaman yang tepat, Tabebuya tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem urban.
Melalui momen mekarnya Tabebuya, masyarakat diajak untuk lebih mencintai dan menjaga lingkungan. Di tengah perubahan iklim yang tidak menentu, kehadiran pohon ini menjadi harapan bahwa harmoni antara manusia dan alam masih mungkin terwujud. (LA-IN)