Minggu, Oktober 12, 2025
BerandaJakartaMenteri Ekraf Apresiasi Seni & Desain Kontemporer Indonesia

Menteri Ekraf Apresiasi Seni & Desain Kontemporer Indonesia

Jakarta, LAKSARA.ID – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menghadiri pembukaan Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) 15 yang bertajuk Earth Society. Menteri Ekraf Teuku Riefky mengapresiasi atas terselenggara ICAD ke-15 sebagai platform penting untuk mendukung beragam profesi, komunitas, akademisi, pembuat kebijakan, dan industri kreatif.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada penyelenggara dan partisipan yang telah menghadirkan acara ini sebagai wadah kolaborasi dan inspirasi serta penggerak ekonomi kreatif di Indonesia. Semoga ICAD 15 sukses dan menjadi bukti subsektor desain sebagai bagian ekonomi kreatif potensial yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Bersama kita mendukung ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional, the new engine of growth,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam acara yang berlangsung di Hotel GrandKemang, Jakarta pada Kamis, 9 Oktober 2025.

ICAD 15 berlangsung dari 10 Oktober hingga 9 November 2025 dengan menampilkan pameran yang mengusung perspektif global tentang hubungan manusia sebagai individu, komunitas, dan alam. ICAD edisi ke-15 menjadi penanda perubahan secara kreatif dalam kolektivitas dan eksplorasi pencarian dalam makna yang lebih luas.

Sedangkan Earth Society menciptakan ruang reflektif sekaligus spekulatif yang mempertemukan seniman dan desainer dari dalam maupun luar negeri untuk memikirkan kembali tiap karya seni, sains, aktivisme iklim, teknologi, dan pengetahuan lokal. Menteri Ekraf Teuku Riefky pun menyebut ICAD akan terus membentuk ekosistem yang baik dan memberikan perspektif baru tentang seni, desain, dan masa depan yang berkelanjutan.

Sementara itu Wakil Menteri Ekraf Irene Umar dalam video yang diputar sebelum acara pembukaan menyoroti peran ICAD dalam mendukung ekonomi kreatif yang dihadapi pada banyak tantangan global. Baginya, ICAD bukan sekedar pameran, namun sudah menjadi ruang publik bagi para seniman, desainer, dan banyak pihak untuk berkolaborasi.

“Melalui acara ini, kita bisa melihat bagaimana karya yang menunjukkan nilai ekonomi dan sosial serta memperkuat identitas bangsa. Inilah yang membuat hajat ICAD tetap relevan dari tahun ke tahun. Saya berharap ICAD terus menjadi inspirasi, edukasi, dan motivasi untuk jalin hubungan erat antara Indonesia dan negara lain agar terus berkembang serta berdaya saing,” harap Wamen Ekraf Irene.

Kolaborasi Kementerian Ekraf dengan ICAD sebagai bentuk tindak lanjut dari audiensi yang dilakukan pada tanggal 4 Februari 2025 dalam langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap seni dan desain yang ditujukan pada isu-isu sosial. ICAD 15 menghadirkan lebih dari 50 partisipan (seniman dan desainer) dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Mesir, Prancis, hingga Amerika Serikat.

Mereka terbagi dalam 5 kategori karya yaitu Special Appearance, In Focus, Featured, Collaborations, dan Open Call. Karya paling menarik tentu dari Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memajang 5 karya atas kepedulian dan perenungan atas kehidupan dan alam. Dalam momen simbolik pembukaan, SBY ikut memberi goresan di atas kanvas sebagai tanda ICAD 15 sudah bisa dinikmati khalayak ramai.

Turut hadir dalam pembukaan ICAD ke-15 yaitu Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020-2024 Sandiaga Uno, Festival Director ICAD Edwin Nazir, Steering Committee ICAD Diana Nazir, desainer ternama Ghea Panggabean, dan para seniman maupun pegiat ekraf lainnya.

Sementara Menteri Ekraf Teuku Riefky didampingi Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu, Direktur Arsitektur dan Desain Sabar Norma Megawati Panjaitan, Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga Rian Syaf, serta Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi, Media, dan Pelayanan Publik Renanda Bachtar. (LA-IN)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments