Buleleng, Laksara.id – Buleleng kembali dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan seni budaya bertaraf internasional. Festival yang diinisiasi atas kerja sama IOV-UNESCO, Sanggar Seni Santhi Budaya, serta sejumlah mitra pendukung ini resmi dibuka oleh Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, di RTH Bung Karno, Senin (22/9).
Gelaran yang berlangsung untuk kedua kalinya di Buleleng ini menghadirkan sekitar 76 delegasi dari tiga negara, yaitu Korea Selatan, India, dan Hungaria. Selain itu, dua kelompok seni dari Jawa Tengah, yakni Tegal dan Kudus, turut memeriahkan festival yang berlangsung meriah tersebut.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan langsung Kadis Wisandika disebutkan bahwa Buleleng memiliki sejarah panjang dalam bidang ekonomi, pemerintahan, multikulturalisme, pendidikan, hingga peradaban Nusantara. Dengan potensi tersebut, Kabupaten di Bali Utara ini dinilai tepat menjadi panggung acara internasional, khususnya di sektor seni budaya.
“Dengan hadirnya delegasi dari berbagai negara, kami berharap promosi Buleleng bisa meluas ke mancanegara. Selama ini masih ada ketimpangan kunjungan wisatawan antara Bali Utara dan Bali Selatan,” jelasnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan dan Layanan Informasi Publik Dinas Kominfosanti Buleleng, Gusde Mahardika, yang memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan festival ini sebagai salah satu sarana memperkenalkan potensi seni budaya Buleleng melalui kanal informasi publik.
Di akhir sambutannya, Kadis Wisandika menyampaikan apresiasi kepada IOV-UNESCO, Sanggar Seni Santhi Budaya, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi. Harapannya, festival ini dapat digelar secara berkesinambungan dan masuk dalam kalender tahunan kegiatan promosi Buleleng.
“Semoga selama berada di Buleleng para delegasi mendapat pengalaman terbaik, dan Buleleng makin dikenal sebagai mutiara terpendam yang sulit diungkapkan keindahannya,” tutupnya. (LA-IN)